Friday, October 24, 2014

Tentang Laki-laki di Masa Lalu


 
Hari ini saya mengingatnya,
Laki-laki itu…..
Dengan tindikan di telinga dan lidahnya.
Dengan headphone yang seringkali mengeluarkan suara jedag-jedug khas lagu di klab malam.
Dengan kamera D-SLR yang menggantung dilehernya.
Dengan sebatang rokok yang terselip di ujung bibirnya.
Dengan sepatu kets, celana chino dan kaos longgar.
Dengan perhatian yang seringkali membuat salah tingkah.
Dengan ledekan-ledekan yang menyebalkan tapi bikin kangen.
Dan dengan tawa lebar di setiap lelucon.
Laki-laki itu, bagaimana kabarnya sekarang?
Apakah masih seperti yang saya bayangkan?

Ps: jika suatu saat kamu menemukan tulisan ini, mari kita bertemu! : )

Thursday, October 23, 2014

Rumit


Selasa, 21 Okt
Beberapa waktu lalu saya pernah cerita di blog pertama saya: tentang kehilangan (link). Dari kehilangan itu saya jadi semakin tau mana saja orang yang beneran care, sekedar basa-basi atau yang cuma kepo.  Walau di luar saya tampak terbuka, suka cerita ini-itu, haha hihi, tapi sebenarnya saya orang yang paling susah untuk cerita. Terlebih cerita mengenai apa yang saya rasakan, permasalahan saya. Saya tak semudah itu menceritakan hal-hal yang mendalam kepada orang-orang.
Saya tergolong anak yang cengeng dan saya sebal akan hal itu. Haha. Iya, beneran sebal dan suka ngomel sendiri jadinya, cengeng banget sih!  Ketika ada orang yang nanya, “ Gimana perasaan kamu sekarang, Ay? Apa yang bisa saya bantu?”  tenggorokan saya langsung macet, dan air mata mau tumpah. Aneh memang, ditanya begitu aja saya bisa langsung nangis lho. Makanya saya gak bisa cerita yang mendalam, bahkan ke sahabat saya pun gak semua bisa saya ceritain. Karna saya pasti akan nangis sebelum mulai cerita. Rrr… cengeng kan. Duh! *toyor kepala sendiri*
Saya terlalu sering menunjukkan bahwa ‘saya baik-baik saja’, dan saya bisa jadi kesal kalau ditanya hal-hal yang saya rasakan. Sebenarnya itu untuk menutupi dan menghindari air mata tumpah. Saya sering menunjukkan ‘saya baik-baik saja’ agar orang-orang gak nanyain “ kamu kenapa?”  satu dari sekian pertanyaan yang tidak saya sukai. Saya rapuh dan ketika ada orang yang tau kerapuhan saya, tolong abaikan itu, tolong jangan banyak ditanya-tanya.  Ah, saya jadi buka kartu di sini.
Oh ya, orang itu pernah menanyakan lagi, “ Apa yang bisa saya bantu, Ay?”  dia menanyakan apa dia bisa bantu saya untuk cicil hp baru, mengingat saya kehilangan banyak barang berharga, termasuk hp yang sangat penting untuk saya menjalankan bisnis online. Kalau beneran pengen bantu, please langsung action aja, jangan terus-terus ditanya seperti itu. Saya gak mungkin jawab, “ iya aku mau beli hp A, harga segini, kamu bisa bantu cicilin?”  Saya gak seberani itu, dan lebih kepada saya tak mau banyak berhutang budi. Ah, saya emang rumit ya.
Alasan lainnya adalah, saya sedang kecewa, teramat kecewa dengan orang itu. Saya sudah menganggap dia sebagai mami kedua buat saya…... *berusaha gak meneteskan air mata* . tapi ada kejadian yang buat saya sedih banget dan berasa gak berharga. Saya gak bisa cerita di sini. Intinya saya sedang menghindar dari dia, entah sampai kapan. Saya harus bisa menghilangkan kekecewaan ini, memulihkan hati saya, memaafkannya dan menganggap kejadian itu bagian dari masa lalu yang gak perlu diungkit-ungkit lagi..
***
Kamis, 23 Okt
Saya kalau sudah sebal sama orang, entah siapapun itu, saya susah untuk menutupi dan pura-pura baik sama dia. Jadilah sejak kejadian yang bikin saya sakit hati itu, saya jadi lebih banyak diam, ngomong seperlunya dan lebih sering pasang muka datar (ini juga udah berusaha gak pasang tampang jutek, tapi akhirnya yang bisa saya lakukan ya pasang muka datar.. rr.. yasudahlah)
Sudah dari 3 hari yang lalu orang ini jadi ngebaik-baikin saya. Mungkin dia sadar atau entahlah kalau saya lagi gak kepengen banyak berinteraksi dengan dia. Jadilah dia yang samperin saya, jadi berubah care. Di satu sisi saya merasa risih, di sisi lain jadi mikir, kok saya jahat banget ya. Dia udah ngebaik-baikin tapi saya menanggapinya dengan ala kadarnya, tidak antusias. Duh, Ay, buruan deh maafin. Gak baik lho sebal terlalu lama. Coba ingat-ingat kebaikan yang dia lakuin buat lo! Mudah-mudahan ya. Mudah-mudahan saya bisa kembali seperti dulu, sebelum adanya kejadian itu. : )

Monday, October 20, 2014

Kamu tau itu, Ay.
 
Semua akan baik-baik saja.
 
Kamu akan baik-baik saja.
 
Sebaik matahari yang selalu setia terbit setiap harinya.
 
Sebaik bintang-bintang yang selalu muncul ketika kau ingin melihat kedipan dari langit.
 
Sebaik angin yang bertiup disaat kamu butuh kesejukan.
 
Sebaik oksigen yang selalu kamu hirup dalam-dalam ketika bangun dari tidur.
 
Sebaik itu semua, Ay.
 
Tenang saja, semua akan baik-baik saja.
 
Karna Tuhan Maha Baik dan kamu memahami itu..