Thursday, February 5, 2015

Bersama Ven

Hi musuh lama! Hahaha… tidak perlu ditanya, kabar kamu pasti baik^^

Hmm, saya bingung mau memulainya dari mana, karna sudah terlalu banyak kisah yang terjadi dihampir sepanjang umur saya dan ada kamu di dalamnya.
Di mulai dari kita di sekolah dasar saja bagaimana?
Sejak kita kanak-kanak sampai sekarang, kita (hampir) selalu bersama. Saya tidak menyangka kalau kita bisa berteman sampai selama itu. Kamu ingatkan betapa dulu saya amat tidak suka pada kamu? Saya menganggap kamu cewek yang sok, angkuh dan tukang pamer. Hal yang paling tidak saya sukai.
Ingat ketika kita kelas 5? Pertama kalinya kita sekelas. Kamu, yang bisa dibilang, selalu masuk 10 besar seringkali memamerkan nilai kepada saya. Membuat saya semakin sebal pada kamu. Kalau diingat-ingat lagi, betapa lucunya hari-hari lalu. Keirian-keirian yang muncul karna kamu anak kesayangan guru-guru, sedangkan saya seringkali diomeli dan dihukum oleh guru. Kamu si pintar yang sombong dan saya si tomboy yang  nakal.
Ingatkah ketika kita SMP, kamu dan ketiga orang lainnya menjadi penghuni baru di mobil jemputan. Sebagai penghuni baru, kamu amat berisik dan mengganggu kenyamanan penghuni mobil jemputan lainnya, termasuk saya. Sampai suatu kali, semua penghuni jemputan mengadu kepada saya, tentang kamu dan teman-temanmu yang berisik dan amat mendominasi.
Dan pulang sekolah kita ribut mengenai hal itu. Betapa ‘premannya’ saya. Hal yang tidak disangka-sangka terjadi, dari keributan itu kita malah jadi berteman. Hei, aneh sekali bukan? Kok bisa ya? Saya masih bertanya-tanya sampai saat ini.
Ada banyak sekali perbedaan antara kamu dan saya. Teman-teman saya seringkali bertanya, “ kok bisa sih betah berteman dengan Ven?”  dan saya tidak pernah bisa menjawabnya, entahlah. Apa kamu pernah ditanya seperti itu? Ditanya, “ kenapa bisa betah berteman sekian lama dengan Ay?” ah, sudahlah. Tidak perlu membahas hal ini.
Ingatkan ketika awal SMP, ketika kamu dijauhi dan bahkan jadi bahan ledekan sebuah genk cowok di sekolah? Amat tidak adil kamu diperlakukan seperti itu. Hanya karna kamu sebagai perantara, tetapi malah kamu yang terkena Imbasnya. Karna seorang cewek pengecut yang minta tolong kepada kamu untuk memberikan surat cinta kepada ketua genk itu tanpa nama, akhirnya ada kesalahpahaman. Ketua genk (yang menurut saya tidak ada bagus-bagusnya sama sekali!) itu menganggap kamu naksir berat padanya, dan dia menyebarkannya ke semua orang. Jahat sekali! Dan saya saat itu pun tidak bisa berbuat banyak, saya hanya dapat menemani kamu menerima semua ledekan-ledekan itu. Maaf ya, Ven.
Masa SMP, masa yang tidak ingin saya ulang sekalipun, pun juga kamu pasti merasa seperti itu. Kita anggap masa itu sebagai masa pembelajaran kita ya Ven, masa kita belajar menjadi perempuan yang kuat dan tegar.^^
Ketika SMA, kita punya teman-teman yang berbeda. Di kelas 1, pertemanan kita bisa dibilang menjadi renggang. Saya meninggalkanmu untuk bersenang-senang dengan teman-teman baru saya, dengan beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang saya ambil. Saya terlalu disibukkan oleh itu semua, sampai saya (hampir) melupakanmu. 
Ingatkah ketika suatu kali kamu mengajak saya makan bareng di SD kita tetapi saya menolaknya? Saat itu saya terlalu malas untuk bermain denganmu, pun hanya sekedar mengobrol. Jahatnya saya. Tetapi hal itu tak berlangsung lama, kita kembali berteman, dan kamu pun menjadi akrab dengan teman-teman sekelas saya, terutama dengan Han.^^
Ingat tidak, dulu kita sering kali pergi hanya berdua untuk sekedar menonton bioskop dan makan bareng. Saat-saat yang menyenangkan ya, Ven.
Dulu (dan sampai saat ini) ada banyak sekali obrolan-obrolan  dan angan-angan kita yang satu persatu mulai tercapai. Kita pun semakin dewasa dalam mengambil keputusan.
Oya, sudah lama ya kita tidak pergi ke tempat favorit kita. Tempat yang bisa kita datangi 3-4kali dalam satu minggu. Iya, Goa Maria di Gereja St. Maria. Tempat rahasia kita Ven, tempat kita berdoa dan berbagi banyak hal.
Ingatkah suatu hari, ketika kita pulang sekolah, niatnya hanya mampir ke Goa sebentar untuk berdoa dan pulang ke rumah. Tapi akhirnya malah ngobrol-ngobrol sampai sore. Dan kamu malah nyebur ke kolam ikan! Ketauan sama Romo Gereja pula. Duh, memalukan ya, tapi kita malah tertawa-tawa. Menertawai kebodohan kita. Masa-masa sekolah begitu menyenangkan dan tanpa beban ya. Yang ada hanya hal-hal bodoh dan hari-hari penuh tawa.
Surat-suratan! Sejak SMP dan SMA kita tidak pernah sekelas, jadi kita sering banget bikin surat dan kita akan tukeran surat di jam istirahat. Lucu ya mengingat betapa konyol dan polosnya isi surat-surat itu. Ya, sebenarnya isinya tidak jauh-jauh dari ngomongin cowok ya, hihihihi.. kamu masih menyimpan surat-surat itu?
Bagaimana tentang kisah cinta saya dan kisah cinta kamu? Perlu saya ceritakan di sini gak , Ven? Hahahaha.. Tidak perlu? Baiklah, kita simpan saja dalam ingatan kita masing-masing ya. ^^
Di masa-masa akhir kuliah, kita saling menguatkan. Kita sama-sama stress menghadapi tugas akhir, tetapi kita tetap saling mendoakan dan memberikan semangat untuk terus berjuang sampai akhir. Dan Puji Tuhan, kita lulus tepat waktu! Saya ingat waktu saya pulang sehabis tugas akhir, papa saya memeluk saya dan berkata, “selamat ya Ceh. Bukan nilainya yang penting, tetapi perjuangan kamu”.  Satu hari yang paling melegakan disepanjang hidup saya. Hmm, saya cerita ke kamu tidak ya, mengenai hal itu? Saya lupa~~
Disepanjang pertemanan kita, sudah berapa kali kita berantem? Sepertinya tidak terhitung ya. Hihi. Tetapi kita akan kembali berbaikan, saling meminta maaf^^
Kamu satu-satunya orang yang saya percaya. Hanya kepada kamu, saya dapat menceritakan semuanya. Tentang masalah-masalah terdalam yang saya tidak mampu menceritakannya, bahkan ke teman-teman terbaik saya sekalipun. Terima kasih Ven. Terima kasih untuk waktu-waktu yang kamu sediakan untuk saya.
Ps: Ven, walau kita sering kali bertengkar dan diam-diaman untuk beberapa waktu, walau saya tidak bisa selalu ada untuk kamu, tidak bisa selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahmu, tetapi percayalah, saya tidak akan pernah meninggalkamu. :
ps lagi: sebenarnya tulisan ini sudah saya tulis sejak bulan September 2014, tetapi karna obrolan kita via bbm tadi pagi, saya tergerak untuk memposting ini. saya akan tetap menjadi pendengar yang baik untukmu. walaupun di sela-sela cerita akan ada omelan-omelan dari sya, tapi itu lebih karna saya peduli padamu :)

Kecup peluk dari Ay