Friday, October 28, 2016

Seperti Itu...

 
Foto dari sini
 
Bagaimana aku dimatamu?
 
Suatu kali kamu pernah menanyakan hal itu padaku.
 
Kunang-kunang. Kamu pernah melihatnya?
 
Yang selalu bisa menghiasi kegelapan dengan kerlip kekuningan.
Yang selalu membuat hatiku dialiri perasaan hangat yang menyenangkan setiap kali melihat kerlipannya.
Yang selalu bisa menjadi penerang agar dapat melihat jalan setapak dan tidak tersesat.
 
Seperti itulah...
Kamu dimataku. :)
 
Ay.


Friday, October 21, 2016

Kamu Hanya Terlalu Takut

Foto dari sini
“La, sampai kapan kamu mau sendiri?”

“Entah lah, aku gak tau.”

“Sebegitu susahnya membuka hati untuk laki-laki?”

“Ada banyak hal, Mel. Banyak hal yang gak bisa aku ungkapin. Hal-hal yang membuat aku takut untuk mempercayakan hati aku ke orang lain.”

“Dan banyak yang kamu tutupin juga dari aku. Coba terbuka, La. Jangan disimpan sendirian.”

“Aku gak bisa..”

“Kamu bukannya gak bisa, kamu hanya terlalu takut orang-orang pergi ketika tau tentang dirimu kan?”

“Kamu… Kenapa kamu bisa tau?”

“Kita sudah sahabatan lama, La. Aku hanya menebak-nebak karna kamu gak pernah menceritakan apa-apanya secara jelas.”

“Maaf ya, Mel. Benar, aku terlalu takut. Aku takut orang lain ikut terluka karna aku. Aku terlalu takut untuk dipandang penuh simpati oleh orang lain.”

“Berdamailah dengan masa lalumu, La. Kamu gak bisa terus-terusan hidup dengan luka yang terus berdarah. Kamu bisa melakukannya, kamu hanya terlalu takut untuk memulainya kembali.”

Love,
Ay.

Friday, October 14, 2016

Dandelion

 
Foto dari sini
 
 
Aku menyukai bunga Dandelion. Bunga dari rumput liar yang seringkali diabaikan oleh orang lain, yang tumbuh di semak belukar dan bahkan di tanah yang tandus.
 
Tau kah kau, setiap aku menemukan Dandelion, aku akan memetiknya sebatang dan meniupkannya. Aku suka ketika melihat bibit-bibit bunga itu terbang terbawa angin, entah ke mana.
 
Seperti itu lah, aku akan melakukannya saat ingin melepaskan sesuatu yang begitu menyesakkan. Melepaskan kesesakkan itu agar terbang menjauh. Juga ketika aku ingin merelakan hal-hal yang telah terjadi. Dan kau adalah salah satu hal yang ingin aku relakan untuk pergi...

Love,
Ay.

 
 

Friday, October 7, 2016

Angka atau Raja?

Foto dari sini
 
 
"Mari kita bertaruh," katamu.
"Bertaruh untuk?"
"Kamu lihat koin yang ada di tanganku? Kamu pilih angka atau raja?"
"Hmm... Angka!" Aku menjawab dengan penuh keyakinan.
"Araso, kalau begitu aku pilih Raja."
"Lalu? Kalau tebakkanku yang tepat bagaimana?"
"Kamu boleh minta apapun."
"Jinjjaaa?"
"Ne."
"Dan kalau kamu yang menang?"
"Kisseu," jawabmu dengan mata menggoda sambil memajukan bibir.
"YA!" Aku memukul lengannya, gemas.
 
Kamu melemparkan koin itu ke atas dan menangkapnya.
 
"Siap?"
Aku mengangguk.
Perlahan kamu membuka genggaman dan yang terlihat adalah....
"ASA! Aku menang!" Aku bersorak.
"Choa?"
"Neomu neomu choa," kataku dengan cengiran lebar.
 
Kamu mengacak-acak rambutku.
 
"Oppa, paegopayo," rengekku, manja. "Karna aku yang menang, aku mau makan sepuasnya di Myeongdong, call?"
"Call!"
"Gaja!" Kataku bersemangat sambil menarik tangannya.
 
***
Araso = Baiklah
Jinjja = Sungguh?
Ne = Ya
Kisseu = Cium
YA! = Hei!
Asa! = Yes!
Choa = Suka
Neomu neomu choa = benar-benar suka
Paegopayo = lapar
Call? = Deal?
Gaja = Ayo / let's go.


Love,
Ay.


Sunday, October 2, 2016

Oktober :)

Foto dari sini

Rasa-rasanya bosan ya kalau saya mengeluhkan tentang betapa cepatnya waktu berlalu. Hehe~

Oh ya, tanggal 29 September kemarin saya berulang tahun yang ke 27. Saya bersyukur masih dikelilingi orang-orang yang sayang sama saya, yang mengingat hari ulang tahun dan mengucapkannya ke saya. Bahkan saya banyak menerima ucapan via whatsapp, line, bbm dan social media serta telpon dari orang-orang yang tidak dekat dengan saya.
Entah sejak kapan saya tidak banyak menaruh harapan kepada seseorang. Saya tidak ingin menggantungkan kebahagiaan dan harapan saya pada orang lain, karna kalau orang itu pergi, kebahagiaan dan harapan saya pun akan hilang. Oleh karenanya saya hanya menaruh harapan besar pada Tuhan.
Yang saya lakukan adalah membahagiakan diri saya kemudian saya membaginya ke orang yang saya sayang. Dan Tuhan saya itu baik lho. Ketika saya dirasa siap untuk membagi bahagia saya pada seseorang, dia mempertemukan saya dengan orang itu. :)
Dan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, saya bisa kembali makan malam bersama orang-orang yang saya sayang -  hanya untuk merayakan hari ulang tahun saya. menyenangkan ya~ ^^
Ulang tahun kali ini saya merasa lebih diberkati.
Saya jadi mengingat salah satu impian ketika saya berusia 17 tahun. Dulu, 10 tahun yang lalu, ketika ada orang yang menanyakan: “lu mau nikah di umur berapa?”. Saya selalu bilang kalau saya ingin dilamar di umur 27 dan menikah diumur 28 dan bahkan saya sudah memiliki konsep menikah yang seperti apa dan tidak pernah berubah sampai saat ini. Waktu itu saya banyak dapat protes dari setiap orang yang mendengar jawaban saya.  Kata mereka, terlalu tua menikah diumur 28. Ya, mungkin saat itu mereka berpikir kalau umur 28 itu sudah kayak tante-tante. Maklum, pikiran anak SMA. :p
Tapi, ketika saya menginjak umur 27, saya kok merasa masih muda ya. Hahahaha.. Masih ingin melakukan banyak hal, masih ingin ke sana dan ke sini. Dan ketika usia kian bertambah, saya menyadari bahwa menikah bukan seperti perlombaan lari, yang paling cepat adalah pemenangnya. Oleh karenanya saya tak lagi ngoyo dan memaksakan impian itu terwujud. Karna Tuhan saya pasti punya rencana yang baik untuk saya. :)   
Oh! Memasuki bulan September tuh saya banyak banget mendapatkan undangan nikah. Tetapi tidak semuanya saya datangi sih, hanya yang memang akrab saja. Lagi pula, kalau pergi ke acara nikah gitu, saya paling pusing sama urusan baju. Hahahah.. maklum lah cewek, pasti ribet deh. Apalagi kalau datang ke nikahan yang jaraknya berdekatan, pasti gak akan pakai dress yang sama kan. :p
Tinggal 3 bulan lagi nih sebelum tahun berganti. Saya jadi semakin memikirkan apa-apa saja yang ingin saya lakukan dalam 3 bulan ini. Ada aja sih beberapa perencanaan, entah bisa terlaksa apa gak. Dan kemungkinan Natal tahun ini saya akan habiskan di Surabaya, ke kampung halaman papi saya. untuk tahun baru sih belum tau mau ngapain. Agak bete juga sih karna natal dan tahun baru jatuh di sabtu-minggu. Jadi gak kerasa liburnya deh. Hehe.
So, Hello October~ semoga bulan ini pun dipenuhi hal-hal baik. ^^
 
Love,
Ay.