Suatu hari, entah kapan, ketika kita tak
sengaja berpapasan di suatu jalan, apakah kau akan menyapaku?
Saya begitu gengsi, pun juga kamu. Kita
sama-sama rindu, tetapi terlalu egois untuk menunjukkannya. Yang ada hanya
penyesalan diakhir.
Mari kita berandai-andai…
Seandainya kita sama-sama membuang jauh rasa
gengsi itu, tentunya kita akan saling menyapa ketika bertemu di suatu hari
nanti. Menertawakan kebodohan dan sikap kekanak-kanakan kita. Kita akan saling
bercerita tentang hari-hari lalu, di mana kita dalam masa ‘bermusuhan’.
Saya bercerita tentang pekerjaan kantor,
tempat-tempat yang saya kunjungi tanpamu dan banyak hal lainnya. Kamu pun
cerita tentang semuanya, tentang kamu yang merasa sepi karna tak ada tawa dan
kebodohan saya di hari-hari yang lalu itu.
Kita akan berbaikan, seperti dulu. Dan tentunya
menyesali hari kemarin yang terbuang karna ego kita masing-masing.
Seandainya saja.. ya seandainya saja.
Bisakah kita membuang gengsi itu?
Bisa kah?