Friday, December 6, 2013

Seandainya...

Suatu hari, entah kapan, ketika kita tak sengaja berpapasan di suatu jalan, apakah kau akan menyapaku?
 
Saya begitu gengsi, pun juga kamu. Kita sama-sama rindu, tetapi terlalu egois untuk menunjukkannya. Yang ada hanya penyesalan diakhir.
Mari kita berandai-andai…
Seandainya kita sama-sama membuang jauh rasa gengsi itu, tentunya kita akan saling menyapa ketika bertemu di suatu hari nanti. Menertawakan kebodohan dan sikap kekanak-kanakan kita. Kita akan saling bercerita tentang hari-hari lalu, di mana kita dalam masa ‘bermusuhan’.
Saya bercerita tentang pekerjaan kantor, tempat-tempat yang saya kunjungi tanpamu dan banyak hal lainnya. Kamu pun cerita tentang semuanya, tentang kamu yang merasa sepi karna tak ada tawa dan kebodohan saya di hari-hari yang lalu itu.
Kita akan berbaikan, seperti dulu. Dan tentunya menyesali hari kemarin yang terbuang karna ego kita masing-masing.
Seandainya saja.. ya seandainya saja.
Bisakah kita membuang gengsi itu?
Bisa kah?

Sunday, November 10, 2013

Seorang Perempuan...

" Berkali-kali saya terjatuh, berkali-kali itu pula saya bangkit berdiri. Saya paksakan diri saya untuk mengatasi semuanya. Saya tak tahu sampai kapan saya dapat kembali bangkit ketika nantinya saya terjatuh lagi. Saya teramat lelah. Sungguh... " - Seorang perempuan.


Ini adalah kisah tentang seorang perempuan yang memiliki banyak beban dan tekanan di dalam hidupnya. Seorang anak pertama dengan beberapa adik yang masih sekolah. Dengan ayah yang tak punya pekerjaan dan ibu yang mengambil peranan dalam mencari nafkah untuk keluarga.

Si perempuan adalah sosok yang begitu tertutup. Dia tak mengijinkan seorang pun untuk melihat isi hatinya, dia tak mau ada orang lain yang tahu bahwa selama ini dia seringkali menderita. Si perempuan selalu memasang wajah 'saya baik-baik saja' di depan semua orang. Dan dia berhasil membuat semua orang percaya bahwa dia baik-baik saja, dia bahagia. Si perempuan berhasil dengan tipuannya.

Seringkali dia terbahak-bahak, bercanda dengan teman-temannya, tetapi hatinya gelisah. Hatinya menangis. Tapi dia tak ingin orang lain tahu. Si perempuan tak ingin orang lain mengkhawatirkannya.

Dia sadar bahwa sebagai anak pertama tentunya memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Dia harus mampu membantu keuangan keluarga, membiayai sekolah adik-adiknya, menahan diri mati-matian untuk tidak marah kepada ibunya yang selalu menuntut ini-itu, terutama menahan amarah kepada ayahnya yang merendahkannya seolah dia tak berguna banyak dalam keluarga.

Si perempuan teramat ingin untuk dapat membiayai semuanya. Namun dirinya hanya pegawai kantoran biasa dengan gaji yang menurut si ibu tak cukup. Ditambah dengan tumpukan hutang yang entah kapan dapat terbayar lunas. Si perempuan berusaha untuk tegar.

Si perempuan punya harapan kecil. Dia ingin melepaskan segala kelelahan dan kepenatan kerja dengan obrolan sederhana bersama keluarganya. Namun seringkali, ketika pulang dari kantor, dia mendapati kedua orangtuanya sedang bertengkar. Dia hanya mampu menangis dalam diam, menyembunyikan hatinya yang hancur.

Dengan begitu banyaknya tekanan, dia hanya dapat menyalahkan dirinya yang begitu lemah, dia memaksakan dirinya untuk berusaha lebih dan lebih lagi. Seluruh hidupnya saat ini hanya untuk keluarganya. Membantu keluarga semaksimal yang dia bisa.

Perempuan itu lupa bahwa dia pun harus mencari kebahagiaan untuk dirinya, dia pun harus menata diri untuk hidupnya di hari-hari mendatang. Tapi dia menepiskannya. Dia terlalu khawatir akan orang tua dan adik-adiknya. Dia rela mengorbankan kebahagiannya asalkan orang-orang yang begitu dikasihinya hidup berkecukupan dan bahagia.

Saat ini yang bisa dilakukan si perempuan adalah meneruskan memasang wajah palsunya yang 'baik-baik saja' di depan semua orang, menahan air mata kuat-kuat agar tak jatuh menetes, menguatkan diri bahwa dia mampu mengatasinya dan menanti setitik harapan untuk segala permasalahan itu...

Monday, October 14, 2013

Percakapan Dengan Bintang

Seorang anak, betapapun bilangan umurnya semakin besar, mereka tetap membutuhkan peranan orang tua.


Beberapa waktu ini, saya sering bercakap-cakap dengan Bintang. Kami tidak saling mengenal. Maksudnya, kami belum pernah bertemu, belum pernah bertatap muka. Bintang adalah salah satu customer yang beberapa kali beli barang yang saya jual. Hubungan kami hanya sebatas penjual dan pembeli.

Entah sejak kapan, Bintang mulai bercerita pada saya. Tentang dirinya, tentang keluarganya dan bahkan tentang hal-hal yang sebenarnya terlalu pribadi, namun dia menceritakannya pada saya.

Sebenarnya saya tidak heran apabila ada orang yang curhat pada saya. Entah berapa banyak orang yang menjadikan saya tempat mereka berkeluh kesah dan banyak diantaranya yang sebenarnya tidak akrab sama saya. Hei, saya bukan penasihan yang baik lho. Kenapa memilih saya? Saya masih bertanya-tanya sampai saat ini.

Dari sekian banyak yang menceritakan hal pribadinya kepada saya, Bintang lah yang paling special. Baru kali ini saya mendengar cerita dari seorang anak dari keluarga broken home. Saya kaget dan sampai tidak tau harus membalas apa.

Suatu kali dia chat saya dan bilang : Ceh, doain visa aku lolos. Ini lagi urus dokumen-dokumen gitu. Mudah-mudahan awal desember aku udah bisa berangkat.

Bintang mau pindah ke benua lain, dia mau menyusul pacarnya. Tepatnya calon suaminya. Saya ikut senang mendengar kabar itu. Hm..sampai saat itu saya belum tau keadaan keluarganya.

Setiap hari dia memanggil saya via line. Satu hal yang saya sadari. Bintang kesepian. Dia membutuhkan perhatian. Di mana keluarganya? Di mana teman-temannya? Saya merasa Bintang yang diluar terlihat happy sebenarnya rapuh. Dia yang selalu kasih saya semangat, sebenarnya dia orang yang paling butuh support.

" Ceh, sebenarnya pacar aku atheis. Dia gak percaya sama Tuhan. Tapi dia mau berdoa untuk aku, biar aku bisa ke sana dan kita bertemu." Bintang bercerita

" Kalau begitu, pacarmu orang yang baik. Kamu jangan kecewain dia ya."

"Iya, Ceh. Di sana dia kerja mati-matian, buat ngebiayain aku di sini. Tapi di sini aku malah hambur-hamburin uangnya. I'm bad girl ceh :( "

" kalau kamu tau itu salah, kenapa masih dilakukan? "

" aku suka sedih tiap dia bilang, dia gak mau makan siang karna duitnya mau disimpen buat aku. aku nangis karna 90% doanya itu buat aku.."

I wanna pray to your God, pray with you every night, for our visa, your healty and happiness.. - Her boyfriend

" Aku sering males doa, dia telpon aku berkali-kali dan bilang, baby we need pray!!. He change, really.."

In the name of Jesus, I ask You for our visa, I ask You for my baby healthy. You know that I dont believe You. Sorry ok? I want my baby always happy. I ask You for my finance too. you know I work hard for my baby. I dunno how to talk to You. I even dunno You real or just bullshit. But still.. I ask You for us. help us. you must say ok, Jesus. Amien - His prayer.

Saya trenyuh dan sampai kehilangan kata-kata. 

" Aku jelek, aku dari anak broken home, aku udah rusak tapi dia masih mau terima aku. Aku udah setahun kabur dari rumah, dari sejak itu, dia yang biayain semua kebutuhan aku.. "

God... saya harus bilang apa pada Bintang?

Bagaimana pun keadaan Bintang, saya tidak boleh nge-judge dia. Saya berfikir, sebenarnya Bintang pasti tidak mau seperti ini, kabur dari rumah? Ini salah siapa? Entahlah. Saya pun tak berani menghakimi orang tuanya. Saya tak punya hak untuk itu.

" Kamu harus pulang Bintang. Berdamailah dengan orangtuamu. Apalagi sebentar lagi kamu akan terpisah jauh dari mereka. Mereka udah tau kamu akan pergi ke sana? "

" Hahaha.. tenang ceh. mamaku tau, dia mah ngerestuin aku. Hubungan kami baik kok, aku masih suka telpon mama. Papa yang brengsek.."

Papa yang brengsek. Hm.. Sebrengsek itu kah? Sampai-sampai seorang anak begitu tidak sukanya dengan ayah sendiri?

Ada banyak, banyak sekali yang Bintang ceritakan pada saya. Dari Bintang, saya mendapat banyak pelajaran. dari Bintang saya jadi bersyukur dengan keadaan keluarga saya. Mungkin kalau saya yang berada di posisi Bintang, saya tidak akan sekuat itu. 

Saya belajar, bahwa setiap anak, berapapun umurnya, mereka masih membutuhkan orang tua. Akan seperti apa jadinya seorang anak, tergantung pada bagaimana cara orang tua membesarkannya.

Saya belajar, bahwa suatu hari kelak, ketika saya pun sudah menjadi orang tua, saya tidak akan menyianyiakan anak-anak saya. Saya akan mengasihi dan menjaga mereka. Saya ingin mereka menjadi anak-anak yang kuat dan berlimpah kasih sayang.

Dan saya belajar, sesulit apapun hidup yang kita jalanin, Tuhan selalu ada di sisi kita. Dia akan menolong dengan cara-caraNya yang ajaib.

Bintang adalah suatu pelajaran yang berharga buat saya. Terima kasih Bintang. Saya di sini berharap kamu akan menemukan kebahagianmu di sana bersama seseorang yang begitu mencintaimu. 

Thursday, October 10, 2013

Bintang Paling Terang

 
Bila malam tiba, pandanglah langit utara. Cari bintang yang paling terang. Ada rindu yang kutitipkan di sana. - Orion
 
 
Di suatu malam kita bertemu. Pertemuan pertama yang tak pernah kita duga sebelumnya. Dua orang yang sama-sama sedang mengalami patah hati. Aku yang baru saja putus dan kamu yang cintanya ditolak.
 
Dua orang yang sama-sama terluka. Dua orang yang tidak saling kenal namun dipertemukan di sepasang ayunan di taman bermain.
 
" Lin," ucapku memperkenalkan diri.
 
" Rion." Katamu sambil menjabat tanganku.
 
Kemudian kita sama-sama terdiam. sibuk dengan pikiran masing-masing.
 
" Lin, pernah dengar tentang bintang Vega? " Kamu memulai pembicaraan.
 
" Hmm.. bintang yang nantinya akan menggantikan posisi Polaris bukan? " Aku menjawab, ragu.
 
" Iya! Vega itu protobintang. 12 ribu tahun dari sekarang dia yang akan menggantikan posisi Polaris. Vega akan menjadi bintang paling terang di langit utara. " Kamu melengkapinya.
 
Bintang paling terang. Sepasang ayunan. dan separuh bulan di langit. Membuat obrolan dua orang yang tidak saling mengenal menjadi cukup menyenangkan.
 
" Ah, sayang sekali langit mendung. Kita jadi gak bisa lihat Polaris. "
 
Kamu menatap langit dan entah mengapa aku pun ikut menatap langit, mencari-cari bintang paling terang di antara gumpalan awan kelabu.
 
Malam semakin larut dan obrolan panjang dengan sedikit tawa mampu memecah keheningan. Hei, apa ini yang dinamakan takdir?
 
*****
 
Dua orang yang awalnya asing, kini mulai mengenai satu sama lain. Sepasang ayunan selalu menjadi tempat kita bertemu di setiap minggunya. Aku seperti menemukan seorang teman lama dalam dirimu. Seorang teman yang mampu mengisi hari-hariku dengan perasaan yang nyaman.
 
Malam itu aku yang sampai terlebih dahulu di taman bermain. Cukup lama aku menunggumu. Hm, tidak biasanya kamu setelat ini.
 
Ri, kamu di mana? Aku mengirimkan pesan singkat dan terus menatap layar ponsel, menunggu pesan balasan darimu.
 
Lin.. Maaf aku gak bisa menemuimu malam ini. Ada suatu hal yang harus segera kuselesaikan. Nanti aku akan cerita padamu.
 
Aku menghela nafas dan mulai membalas pesanmu. Namun, pesan kedua datang.
 
Langit sedang cerah.Pandanglah langit utara. Cari bintang yang paling terang itu. Ada rindu yang kutitipkan di sana.
 
Aku tersenyum membaca pesanmu, kemudian aku pun menatap langit. Aku tersenyum semakin lebar.
 
Sudahkan kau menemukan bintang terang itu? - Orion
 
 
 
 


Monday, September 30, 2013

Garis Finish^^



 
Pada akhirnya, kita akan bertemu di garis finish. Saling mengaitkan kelingking dan berjanji akan terus bersama (30 Maret 2012)

Saya  tunggu kamu di garis finish itu, atau kamu yang duluan berada di sana?
Tidak apa-apa, karna toh pada akhirnya kita akan bertemu^^

Monday, September 23, 2013

Pernahkah Kau...?

 
Hati juga butuh istirahat – Benny Jurdi

Pernahkah kau merasakan, di hari-hari yang terlewati kamu merasakan kejenuhan yang teramat sangat? Sampai-sampai kamu lelah dan tidak ingin melanjutkannya lagi? Bukan, ini bukan mengenai keputusasaan atau keinginan untuk bunuh diri. Ini mengenai hal yang sulit sekali diungkapkan melalui perkataan. Namun, hati mu tahu.
Pernahkah kau merasakan, kadang kala hidup tak adil kepadamu. Kamu yang selalu berjuang namun menghasilkan jauh dari upaya yang selama ini kau lakukan? Kamu mengeluh. Kamu marah pada semua yang ada, kamu marah kepada hatimu yang sering kali kau maki sebagai sesuatu yang lemah.
Pernahkah kau merasakan, bahwa suatu kali kamu pernah bahagia, pernah tersenyum lebar? Tapi, tau kah kalau hatimu berusaha untuk membuatmu melakukan itu. Ya, tersenyum lebar salah satunya.
‘Ah, kamu terlalu berlebihan. Yang mengendalikan semua ini kan otak!’ Dalihmu, menyangkal semua yang telah dilakukan hatimu.
Otak tanpa hati, apakah akan berfungsi sempurna? Kamu pikirkan sendiri jawabannya. Tanyakan hatimu apabila kau tak tau jawabannya.
Pernahkah kau memikirkan bahwa hatimu sudah terlalu kau bebani dengan segudang pikiran-pikiran (yang baik maupun buruk) setiap harinya? Hati mu lelah. Tau kah kamu?
Dan pada akhirnya, pernahkah kau berdamai dengan hatimu? Mulailah dari sekarang.
 
 
Ps : tulisan kali ini terinspirasi dari kalimat sederhana ‘Hati juga butuh istirahat’ – Benny Jurdi. Kamu bisa menemukan kalimat-kalimat tajam pun lembut dari tweet yang BenJur share. ^^

Monday, September 16, 2013

Pasanganmu

 

“Suatu saat, semua orang akan menemukan pasangannya. Begitupun denganmu. “

Sebenarnya ketika saya menuliskan ini, saya berada di dalam kesibukkan pekerjaan kantor. Kemudian saya jenuh dan iseng-iseng menuliskan ini. Jadi, kalau isinya agak-agak melantur mohon dimaklumi. Menulis adalah salah satu cara saya untuk melepaskan kepenatan juga membunuh waktu.
Hmm, Kamu punya sahabat?
Saya punya dan hanya satu orang. Dari dulu tak pernah bertambah dan mungkin hanya satu untuk seterusnya. Saya memang punya banyak teman dan beberapa teman baik tetapi hanya memiliki 1 sahabat. Kurang kah? Tidak, saya bersyukur memilikinya. Karna hanya perlu 1 orang sahabat yang benar-benar mengerti kamu luar dalam, tidak perlu lebih dari itu.
 
Saya mau mengumumkan kalau sahabat saya ini tahun depan akan menikah. Sebuah kejutan yang menyenangkan bukan? Saya kaget ketika dia memberitahukan kabar itu. Saya senang akhirnya dia menemukan tempat untuk berlabuh.
Gimana sih rasanya akan menikah? Kamu gak deg-degan? ” Aku bertanya padanya.
 
Deg-degan lah, Ay. Banyak yang harus dipersiapkan. “ dia menjawab dengan suara lelah namun dengan mata berbinar.
" lalu, kapan kamu akan kursus pernikahan?
Minggu depan, selama 3 hari. Aku sudah membuat janji dengan salah satu Romo di gereja, “ jawabnya malu-malu.
Wow! Ya ampun, cepet banget udah mau kursus. “ saya sampai tak sanggup berkata-kata lagi.
Lalu, bagaimana denganmu, Ay?
 
Sejujurnya sampai saat ini, saya belum memikirkan itu. Menikah, tinggal di rumah mungil dengan suami dan anak yang manis tentunya membahagiakan. Tetapi, saya masih belum tau kapan saya dapat membina hubungan yang nantinya akan menjadi tempat akhir saya melabuhkan hati. Mungkin karna saat ini saya belum menemukan seseorang yang tepat, seseorang yang dapat membuat saya memikirkan tentang sebuah pernikahan.
 
Sering kali saya mendengar omongan seperti ini, ‘ jangan cari pasangan karna kamu kesepian, tetapi cari pasangan ketika hatimu sudah siap’.  Mungkin karna hati saya yang terlalu keras dan belum siap makanya tidak ada seorang pun yang mampu membuat hati saya luluh.
 
Sekeras itu kah hatimu, Ay?
 
Entahlah. Saya sendiri bingung.
 
Kalau di tanya apa saya tidak khawatir dengan umur yang sudah di bilang dewasa ini tetapi masih suka sendiri. Saya khawatir, jelas. Tetapi, saya punya cara tersendiri untuk melupakan kesendirian saya. Untuk apa terus menerus meratapi hidup yang sudah berat ini? Saya selalu ingin menjalankannya dengan cara saya, dengan hal-hal menyenangkan, dan mencoba untuk selalu melakukan hal yang saya sukai.
 
Mungkin saat ini, saya masih egois dan belum mau membagi hidup saya dengan orang lain, belum ingin menitipkan hati saya ke satu orang. Tetapi, saya mau kok untuk membagi hati saya. Saya masih mencari orang yang dapat saya percaya untuk menjaga hati saya ini.
 
Apakah kamu juga mengalami apa yang saya rasakan? Kekhawatiran untuk menjalin hubungan serius dan akhirnya menikah? Atau takut tidak dapat menemukan tempat berlabuh?
 
Tidak perlu khawatir. Karna suatu saat, semua orang akan menemukan pasangannya. Begitupun denganmu. :)

Wednesday, September 11, 2013

Ketika Menulis Ini..

Perasaan saya sedang kacau – balau. Awalnya saya sendiri gak tau kenapa hati saya bisa sekacau ini. Saya menebak hal ini terjadi karna saya mendekati masa PMS. Menjadi sensitive dan cengeng, gejala yang sering kali terjadi ketika mendekati PMS. Menderita lho seperti ini. Saya jadi lelah sendiri dan berujung pada suhu tubuh yang naik.
Kali ini tidak ada cerita dan tidak ada gambar seperti postingan lainnya, karna saya sedang malas dan sedang ingin mengeluh. Boleh kan kalau sesekali saya mengeluh?
Ketika perasaan sedang kacau, semua kisah lama dan pemikiran-pemikiran berkumpul di kepala, membuat saya semakin kesal dan kepikiran yang jelek-jelek. Jadi sering berfikir yang negative, dan kadang menjadi menyebalkan untuk orang lain. Jarang tersenyum apalagi tertawa. imbasnya, saya jadi malas bicara dan berkomunikasi dengan orang lain.
 
Kamu pernah merasa sekacau ini juga?
 
Mudah-mudahan saya bisa cepat mengumpulkan semangat yang berantakan ini dan merapikan kembali perasaan saya. Kalau sampai tidak bisa, mungkin perlu ada ‘jitakan kecil’ biar saya sadar kalau saya gak boleh kayak gini terus. Harus bisa kembali ceria seperti hari-hari biasanya.

Thursday, August 29, 2013

Teruntuk Kamu


 
Kamu apa kabar?

Aku harap kamu di sana baik-baik saja.
Aku pun disini cukup baik. Belakangan, pekerjaan sedang banyak sekali sampai-sampai waktu tidur pun tak cukup. Kemarin sempat terkena flu juga, tapi mama buru-buru memberikan aku obat dan flu itu pun hilang.

Tak banyak yang berubah di sini, aku tetap harus bangun subuh dan mengejar bus paling pagi untuk berangkat kerja. Setiap sabtu aku masih suka mampir ke rumah tetangga yang memiliki anak-anak yang lucu. Mereka merindukanmu lho. Dan hari minggunya aku pergi ke gereja. Di tiap doaku di sana, aku minta kepada Tuhan untuk menjaga kamu untukku.

Bagaimana pekerjaan kamu?
Kamu selalu terlihat letih setiap kali pulang kerja. Aku mengkhawatirkanmu. Aku bertanya-tanya dalam hati, ”adakah yang menyiapkan segelas coklat panas setiap pagi untukmu? “. Seandainya aku ada di sana, akan aku siapkan semuanya untukmu. Bukankah mengawali pagi yang baik akan membuat seharian menyenangkan? : )
Apa kamu sudah rajin membereskan kamar?
Iya, kamarmu selalu berantakan. Tumpukan buku-buku tergeletak di lantai, baju-baju kemarin masih tergantung di belakang pintu, gelas-gelas kopi memenuhi meja. Kamu bayar pembantu sana, biar kamarmu sedikit lebih rapi.
Sudahkah kamu beradaptasi dengan sekelilingmu?
Aku tau kamu orang yang pandai bergaul. Mudah-mudahan pun di sana kamu dikelilingi oleh teman yang baik. Karna aku selalu suka saat kamu tertawa. Kamu yang senang ya disana, jangan banyak yang dipikirkan.
Ah ya, bibit bunga yang dulu kamu berikan kepadaku sekarang sudah tumbuh dengan sehat dan mulai terlihat bunga-bunga yang masih menguncup. Setiap pagi aku selalu menyiramnya dan sesekali mengobrol dengannya. Aku menitipkan rinduku kepadanya. Dan ketika kamu pulang nanti, akan aku tunjukan betapa cantiknya bunga pemberianmu.
Kamu cepat pulang ya.
Aku di sini merindukanmu..

Wednesday, July 31, 2013

Jejak yang Menghilang

 
 
Kamu tahu, nanti, ketika kamu sadar bahwa saya telah menghilang, kamu tidak akan pernah dapat menemukan saya lagi. Sampai jejak-jejaknya sekalipun.

“ Ay, temani saya ke sini. “ Ucapan yang selalu keluar dari mulutmu. Selalu dalam bentuk pernyataan dan saya tidak boleh menolak permintaanmu.

Kamu adalah orang paling egois yang pernah saya kenal. Dan bodohnya saya selalu luluh dengan semua permintaanmu, selalu menuruti semua yang kamu inginkan.

Ada saat-saat menyenangkan yang kita lalui. Ada saat-saat saya marah dengan kamu pun juga sebaliknya. Ada saat-saat kamu menjadi sangat menyebalkan, tentunya dengan egomu yang tinggi. Namun, ada saat-saat kamu begitu manis sampai saya menjadi salah tingkah.

Jika kamu bisa menurunkan sedikit ego dan gengsimu, tentunya kita bisa tetap seperti ini. Tetap bertemu dan melakukan banyak hal yang menyenangkan.

Selama kita saling mengenal, ada saat-saat tidak menyenangkan yang kamu lakukan kepada saya. Dan ketika di suatu titik, perbuatanmu sudah tak termaafkan. Saya tidak dapat mentolerirnya lagi.

Kamu cari saja orang lain yang mampu mengikuti semua keinginanmu karna saya sudah tidak bisa lagi. Saya ingin melupakan kamu dan menghapus kamu dalam kehidupan saya di hari-hari selanjutnya.

Mungkin saat ini kamu merasa saya masih ada di sampingmu. Kamu salah, karna saya telah memutuskan untuk pergi meninggalkan kamu. Dan ketika kamu sadar bahwa saya telah menghilang, kamu tidak akan dapat menemukan saya lagi. Sampai jejak-jejaknya sekalipun.

Monday, July 22, 2013

Bangku Taman



Sebuah bangku taman memiliki banyak kisah. Salah satunya kisah antara kamu, saya dan sekotak putri salju.

Saat itu, sepasang headset terpasang di telinga, mengalunkan sebuah lagu yang begitu manis. Kemudian kamu datang menghampiri saya, ikut duduk di samping saya. Kamu mengambil sebelah headset saya dan memasang ditelingamu. Lalu kamu pun berkata,

“Ay, masih ingat tidak apa yang kamu pinta minggu lalu? “

Saya dengan tampang bingung, menggeleng. “ Memang saya minta apa sama kamu?”

“ Dasar pelupa. Nih yang kamu mau. Saya gak tau saljunya udah meleleh atau belum soalnya tadi saya taruh di motor, “ dia menyodorkan sebuah kotak yang didalamnya berisi kue berbentuk bulan sabit bertabur gula putih.

Kue putri salju.

Saya tak bisa menahan senyum saya, “ kamu beneran ngasih ini ke saya? “ Dia mengangguk. Saya menerimanya dengan senyum yang semakin lebar.

“ Kayaknya sih agak keras ya, manggangnya kelamaan, “ lanjutnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia salah tingkah.

“Tak apa, saya suka, “ saya suka apapun yang kamu berikan kepada saya. Kalimat terakhir tak saya ungkapkan, bisa-bisa dia besar kepala.

Kemudian kami kembali terdiam. Saya memeluk kotak kue pemberiannya, dan kami menikmati lagu yang terputar di playlist sampai habis.

(menulis ini sambil memutar I’ll be There for You – Hanbyul)

Sunday, July 7, 2013

Tentang Belajar Menerima Hati yang Lain


“ Ay, Saya ada pertanyaan untuk kamu. Kamu lebih memilih mencintai atau dicintai? “

“Mencintai.”

“Itulah alasan kenapa kamu sering patah hati. Dalam hidup, hanya ada 2 pilihan : dijatuhkan atau menjatuhkan. Mencintai = dijatuhkan. Tidak ada satu pasangan pun saat pertama bertemu, keduanya langsung jatuh cinta, pasti ada salah satu yang jatuh cinta terlebih dahulu. Jadi, sekarang kamu bisa memilih, tetap mencintai atau mau belajar mencintai orang yang mencintaimu.”

Percakapan di atas antara saya dan seorang wanita paruh baya yang sehari-hari bekerja dalam menilai kepribadian orang lain. Beliau bukan seorang psikolog, tetapi pengetahuannya dapat disetarakan.

Saya cukup kaget mendengar pernyataan beliau yang begitu terbuka. Salahkah kalau saya mencintai seseorang? Tidak. Tetapi yang membuat saya tertampar adalah saran dia agar saya belajar menerima orang lain. Belajar untuk membuka hati saya untuk hati lain yang mau menerima saya. Hal yang begitu sulit untuk saya lakukan.

Saya tidak terbiasa menerima perlakuan yang terlalu baik, bukan berarti saya menginginkan perlakuan jahat. Tidak sama sekali. Tapi, saya selalu merasa punya ‘hutang’ apabila orang lain baik kepada saya. Saya risih kalau ada seorang laki-laki yang begitu baik sedangkan saya sendiri acuh padanya. Dan lagi-lagi, hati saya menolak itu. Menolak kemurahan hati dia. Bodohnya saya.

Sahabat saya sangat gemas dengan kelakuan saya ini, sampai-sampai dia berkata “ apa sih yang kamu cari? Ada seseorang yang menunggumu, seseorang yang mau menerima kamu, tapi kenapa kamu menolaknya?”

Saya ini kalau tidak respect dengan orang, tidak mau bersusah-susah untuk menerimanya. Sebaik apapun, semenarik apapun dia di mata orang lain, kalau saya tidak suka ya tidak suka. Sungguh keras kepala. Alasan saya yang selanjutnya, saya tidak ingin memberikan harapan palsu. Oleh karenanya saya tidak mau menerima kebaikan dari laki-laki yang tidak saya sukai. Angkuh ya saya.

Tetapi sekarang saya dalam tahap belajar menerima hati lain. Saya mau belajar untuk menerima hati yang mencintai saya. Saya sudah capek menunggu seseorang yang tidak pasti, seseorang yang tidak menghargai saya. Saya tidak mau patah hati, lagi.

Buat kamu yang di sana, sabar ya. Saya sedang belajar menerima kebaikanmu. Dan terima kasih, kamu mau mempercayakan hatimu pada saya..


Tuesday, July 2, 2013

Kesempatan Terakhirmu

 
 
Kamu patah hati. Kamu dekat dengan banyak perempuan. Kamu memilih salah satu diantaranya. Dan saya, hanya menonton kamu dari kejauhan.

“ Ay.. Ay-ku. Apa kabar?”

Panggilan pertama setelah kamu menghilang selama 2 tahun. Tanpa sedikit pun rasa bersalah, kamu mulai menggerecoki hidup saya lagi, kamu kembali membuka kenangan yang ingin saya lupakan.

“ Oh, kamu masih ingat dengan saya? “  Saya membalas dengan sinis.

“ Ay, saya sudah putus. Saya nyesel banget pernah pacaran dengan dia. Saya sayang sama dia, tapi dia ternyata hanya memanfaatkan saya. Saya sudah tidak punya apa-apa, “ katamu putus asa.

“ Lalu apa urusannya dengan saya? Dulu itu pilihan kamu dan kamu gak pantes menyesalinya.”

Malam itu, tanpa bisa saya cegah, kamu menceritakan semua hal yang terjadi dalam 2 tahun ini. Berkali-kali kamu bilang kalau diri kamu bodoh, karna hanya demi wanita itu kamu meninggalkan semuanya. Meninggalkan teman-teman mainmu dan meninggalkan saya.

Kamu. Seseorang yang sebenarnya ingin saya hindari. Karna sekali saja saya menanggapimu, sekali saja saya mendengarkan keluh-kesahmu,  saya akan kembali luluh dan memaafkanmu.

Selepas malam itu, kamu selalu menghubungi saya setiap hari. Bodohnya, saya pun mulai menanggapimu dan sedikit demi sedikit mulai menitipkan hati saya kepada kamu.  

Tawa-tawa selalu menghiasi hari-hari kita. Saya luluh. Salah kan saya kembali mempercayakan hati saya padamu?

Dan memang salah. Setelah setengah tahun lebih kita kembali dekat, tiba-tiba suatu hari kamu bercerita tentang hal yang membuat hati saya sakit…

“ Ay! Saya lagi naksir wanita ini. Orangnya baik. Cantik kan? “ kamu mengirimkan foto wanita itu kepada saya.

Dia cantik, anggun.

Mengapa kamu melakukan ini kepada saya? Kamu anggap saya apa selama ini?
Saya berteriak dalam hati.

Tak lama setelah kamu mengirimkan foto wanita itu, kamu kembali mengabarkan saya bahwa kamu sudah jadian dengan dia dan betapa senangnya kamu. Saya sakit hati.

“ Ay, semalam saya menyatakan perasaan kepadanya dan ternyata diterima! Saya seneng banget, dari sekian wanita yang saya dekati, dia yang paling mengerti saya. Ay, makasih yah selama ini kamu sudah menjadi teman berbagi saya. Saya gak akan melupakan kebaikan kamu. Mudah-mdah kali ini saya tidak salah pilih pasangan. “

Ya, mudah-mudahan kamu tidak salah pilih pasangan karna selama setengah tahun itu adalah kesempatan terakhir kamu untuk berbagi dengan saya. Saya tidak ingin bertemu kamu lagi, saya tidak ingin mendengar kabar dari kamu lagi. Sudah cukup.

Kamu patah hati. Kamu dekat dengan banyak perempuan. Kamu memilih salah satu diantaranya. Dan saya, telah melupakan semuanya tentang kamu...



Sunday, June 30, 2013

Hello~



Hai hai.. ini blog baru saya^^

Perkenalkan, nama saya Alethea Yoris tapi biasa dipanggil Thea. Saya lulusan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain di salah satu universitas swasta di Jakarta. Sempat 2 tahun bekerja jadi graphic designer yang pada akhirnya banting setir dan pindah ke bidang yang berbeda.


Suka sekali menulis, dari SD – Kuliah punya catatan kecil yang sering disebut diary. Selain suka menulis pengalaman pribadi, saya juga suka menulis cerita. Cerita pertama saya dulu dibuat berdua dengan teman baik semasa SMP dan saat itu kita menuliskannya bergantian sampai berbuku-buku banyaknya. Dan sempat juga menulis beberapa cerpen, dan 2 novel yang sampai saat ini gak rampung-rampung. Iya, saya gampang bosan dan berhenti melanjutkan..hahaha..

Di sini akan berisikan kisah-kisah yang tak terungkap di blog pribadi saya. Bisa dikatakan, Vealde adalah sisi mellow maupun dewasanya saya yang dimunculkan. Akan ada sederet kisah, mulai dari cerita yang benar-benar fiksi pun juga cerita yang saya dan orang-orang sekitar saya alami, tentang angan-angan, harapan, impian dan uneg-uneg yang tertumpah dalam barisan kata.

Tokoh yang sering muncul di kisah-kisah ini bernama AY. Yep, itu adalah inisial nama. Gak perlu saya jelaskan lebih lanjut karna pasti udah pada tau ya singkatan nama siapa~ hahaha

Kenapa namanya VeAlDe? Kamu bisa check di blog pribadi saya di Summer3angle.

Saya juga dengan senang hati menerima kritik maupun saran^^

Selamat membaca.


Love,

Thea 

Sunday, June 9, 2013

Coming Soon!

Blog ini lagi dalam proses 'dipercantik' dan saya sendiri sedang menuliskan kisah2 untuk di share di sini.

Mudah-mudahan awal july udah rampung dan bisa dipublish^^

Ditunggu yaaa

-Thea-