Saturday, April 5, 2014

Hari Sabtu




Hari ini adalah hari sabtu. Satu hari yang begitu aku tunggu-tunggu.
Ay, ayo kita jalan-jalan, ” ajak kamu.

“ kita mau ke mana? “
“ ikut saja denganku. “
Aku pun menggangguk.         

Hari ini adalah hari sabtu. Satu hari yang membuat aku berseri-seri.
“ kamu cantik.“ kamu mengomentari pakaian yang aku kenakan. Kaus polos kebesaran berwarna putih dengan rok kuning di atas lutut.
“ Kamu sedang menggodaku? “
“ Menurutmu? “  kamu tersenyum kemudian menggandeng tanganku.

Hari ini adalah hari sabtu. Satu hari yang membuat aku banyak berjalan.
“Kamu sudah capek? “ tanyamu ketika kita sudah banyak melangkah.
“ Kamu capek? “ Aku balik bertanya.
Kamu menepuk kepalaku dengan gemas. Kamu tau kalau aku sering kali bertanya balik tanpa menjawab pertanyaan darimu terlebih dahulu.

Hari ini adalah hari sabtu. Satu hari yang tepat untuk aku bermanja-manja dengan kamu.
“ Aku lapar. Aku mau makan ice cream. “ pintaku.
“ Lapar tuh makannya nasi, bukannya ice cream. “ Kamu protes.
“ tapi aku maunya ice cream. Rasa vanilla. Ya? Ya? “ Aku memeluk lenganmu dengan tatapan manja yang selalu bisa membuatmu luluh.
“ Baiklah. “ Kamu mengalah.

Hari ini adalah hari sabtu. Satu hari yang tidak ingin aku habiskan cepat-cepat.
“ Ay, kalau suatu saat aku tidak bisa mengajakmu pergi ke tempat bagus dan hanya bisa mengajakmu jalan kaki seperti ini, kamu akan meninggalkanku? “ pertanyaan mengejutkan yang keluar dari mulutmu.
“ Kenapa bertanya seperti itu? Kamu tau, jalan kaki seperti ini, melewati jalan dengan dikelilingi pohon rindang, dan tentunya dengan kamu yang selalu menggandeng tangan aku, itu sudah lebih dari cukup.“ Aku berkata jujur.
“ Dan aku tak ingin hari ini berputar cepat. Aku ingin menikmati setiap langkah kaki kita,“ lanjutku.

Kamu menggenggam tanganku lebih erat dan kita melanjutkan perjalanan kita.
Hari ini adalah hari sabtu.
Tau kah kalau hari ini aku begitu bahagia?
Aku harap setiap hari adalah hari sabtu.
Agar aku dapat terus bertemu kamu.
Agar kamu tetap menggenggam tanganku dan tak pernah bosan menggenggamnya.
Agar kita bisa melangkah sama-sama. Berdampingan.
Bisa kah? :)


(Menulis ini ketika duduk-duduk santai di Imperial Cakery – Book and Beyond  UPH, ditemani dengan segelas ice tea dan bread toast)

No comments:

Post a Comment