"Hidup tidak semudah melipat perahu kertas, dude. Kamu butuh merakit
perahu kayu yang kokoh dan tidak mudah hancur ketika diterpa badai. Bagaimana kalau
ada bagian-bagian yang lapuk? Kamu perlu menggantinya dengan kayu baru dan
kembali merakitnya." – Ay
Tahun ini saya begitu banyak mendapatkan hal baik. Saking banyaknya
sampai saya tidak bisa sebutkan satu persatu. Yang saya bisa hanya tersenyum
selebar-lebarnya sambil bilang dengan semangat: Tuhan, makasih banget, lho!!!
Saya tau Engkau selalu tepat waktu. *kemudian senyum lebar lagi*
Tidak semua hari yang saya lalui baik, kadang buruk pula dan mampu
menghilangkan senyum lebar saya. Namun, kebaikan di awal tahun ini lebih banyak
dibanding keburukannya. Karna hidup tidak melulu bahagia kan? Hal-hal buruklah
yang membuat kita semakin kuat.
Salah satu hal yang tidak pernah saya sangka adalah beberapa hari yang
lalu home made product buatan saya dan adik saya diliput oleh salah satu
stasiun tv. Tiba-tiba disuatu siang, seorang wartawan chat saya di whatsapp.
Singkatnya online shop dan product kami diliput dan disiarkan diacara berita
siang. Happy? Pasti. Merasa bersyukur? Banget!
Kemudian di tahun ini pun saya mendapatkan liburan ke Eropa. Gratis!
Benar-benar hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya sungguh
berterima kasih untuk tiap orang yang membantu saya hingga saya layak untuk
menerima liburan ini. *kembali tersenyum*.
Sampai kemudian ada seorang teman yang bilang begini: hidup lo kok enak banget sih! Oke banget sih
gaya hidup lo..!
Biasanya ketika saya mendapat komentar seperti itu saya hanya tertawa
dan menanggapinya dengan candaan. Tapi kala itu mood saya sedang tidak baik,
mendekati PMS (yak, PMS emang selalu dijadikan kambing hitam ya. Ha ha) hal-hal
kecil saja bisa membuat saya mendadak bete. Saya langsung bilang: orang-orang ngeliatnya enak, tapi gak tau
aja dalemnya gue mati-matian buat hasilin uang.
Hanya sahabat saya, Ven yang tau sebenarnya saya, permasalahan,
kecemasan, beban dan tanggung jawab yang saya tanggung seperti apa. Orang hanya
melihat sisi luar saya yang hampir selalu ceria. Saya memang tidak ingin
menunjukkan kesedihan saya di depan orang-orang. Dipikir-pikir dia gak salah
juga bilang seperti itu, hanya saja waktunya yang gak tepat.
Tidak pernah ada hidup yang mudah dan enak, ada banyak hal yang harus
dikorbankan untuk mencapai sesuatu. Salah satu yang banyak saya korbankan
adalah waktu dan hati saya. Hampir 8 bulan terakhir ini saya benar-benar tidak
punya banyak waktu untuk diri saya.
Setiap harinya saya bangun jam 5 pagi untuk siap-siap ngantor. Sampe rumah
lagi sekitar jam 8 malam. Saya gak bisa langsung istirahat. Hanya sempat mandi
kemudian lanjut mengurus online shop saya dan baru ketemu ranjang paling cepat
jam 11 malam. Tidur dan kemudian jam 5 pagi bangun lagi untuk memulai aktifitas
yang sama. Ah, saya jadi rindu berlama-lama memeluk bantal kesayangan dibalik
gulungan selimut.
Ada kalanya badan saya sampai rontok, tidur yang hanya 5 jam tidaklah
lagi cukup. Padahal semasa kuliah saya masih sanggup hanya tidur kurang dari 4
jam setiap harinya (demi untuk menyicil tugas-tugas kuliah). Saya mengorbankan
waktu saya untuk kantor dan online shop. Sedangkan hati saya? Dia sudah lama
tak saya sapa, tak saya gubriskan. Kalau mereka tau seperti apa hidup saya yang
sebenarnya, mungkin banyak diantaranya yang menarik kata-kata “hidup lo enak
banget sih.” Menjadi seperti saya? Belum tentu ada yang mau.
Kenapa saya memilih seperti itu? Kenapa saya mati-matian untuk
menghasilkan uang? Percayalah saya melakukannya bukan karna saya gila materi. Tidak
sama sekali. Ada banyak alasan yang tak bisa saya jelaskan di sini, terlalu
pribadi dan bahkan tidak pernah saya ceritakan ke teman-teman baik saya.
Saya tau saya tidak bisa terus menerus seperti ini, saya harus
membahagiakan diri saya. Saya pun sedang dalam pergumulan, sedang
mempertimbangkan untuk melepaskan salah satunya. Bukan. Bukan karna saya menyerah. Tetapi saya ingin fokus dengan bisnis
saya dan agar mempunyai lebih banyak waktu untuk keluarga dan hati saya.
Saya hanya mau bilang, hidup kita ini hanya sekali, bahagiakan
orang-orang yang kamu sayang, kemudian bahagiakan dirimu. Kamu pantas untuk
berbahagia dan menikmati hidupmu kan. Buat kamu dan kamu di luar sana yang
berjuang atau sedang mengalami masa sulit, jangan pernah menyerah, jangan mau
dikalahkan oleh ego dan kesenangan sesaat. Selalu percaya setiap hal baik akan
kamu terima tepat pada waktu-Nya. Selalu bersyukur seberapapun masalah yang
kamu alami. Selalu berterima kasih untuk setiap hal sederhana yang kamu
dapatkan setiap harinya. Kamu masih dapat menghirup oksigen secara cuma-cuma
bukan? : )
Salam sayang,
AY