Pernah kah kau merindukan dirimu?
Iya, dirimu. Satu-satunya yang paling kamu sayangi.
Di tahun ini saya sangat rindu diri saya yang dulu. Saya sampai mengingat-ingat seperti apa ya saya waktu itu? Kenapa sekarang berbeda sekali? Kenapa sekarang hati saya selalu sesak hingga teramat sakit? Apa yang salah?
Beberapa kali bahkan di mimpi saya, saya kembali ke masa sekolah dan di masa umur 20an. Setiap terbangun dari mimpi, perasaan saya tidak karuan. Ada rindu sekaligus nelangsa. Ternyata dengan berbagai hantaman masalah, dulu saya tetap ceria dan penuh tawa. Kenapa sekarang tidak bisa seperti itu? Apakah saya semakin lemah?
Saya pun jadi sadar kalau belakangan ini saya tidak menyayangi diri saya, tidak memeluknya dengan hangat.
Berkali-kali saya mengingatkan diri saya kalau saya berharga, saya berhak bahagia. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Saya malah semakin cape.
Ah, saya teramat rindu diri saya yang dulu. Kemana wajah penuh senyum ini? Kenapa hanya ada wajah pucat, kusam, mata sendu setiap kali saya berkaca?
Ah, saya teramat rindu diri saya yang dulu. Kemana ribuan kata yang meluncur bebas dari mulut yang sangat suka bercerita ini? Kenapa sekarang sering kali mulut ini tertutup rapat-rapat?
Saya tau yang bisa saya lakukan saat ini adalah belajar memeluk rasa sakit hingga akhirnya saya sembuh. Saya masih punya setitik keyakinan kalau saya akan sembuh sendiri. Entah kapan, tapi pasti saya bisa kembali seperti saya yang dulu.
Terima kasih ya karna sudah kuat. Kita bisa sembuh...
Love,
Ay
