Wednesday, September 3, 2014

You fall in love with people’s minds. — Anaïs Nin
Anais Nin adalah seorang pengarang yang lahir di Perancis tahun 1903. Sejak umur 11 tahun, Anais Nin dikenal dengan kumpulan cerita dari buku hariannya.
Saya amat menyetujui pernyataan Anais Nin, kami sepaham dalam hal ini. Semakin usia bertambah, entah mengapa saya tidak lagi banyak menilai orang dari rupanya. Ada banyak hal yang mengajarkan saya bahwa tampak luar dapat menipu dan saya beberapa kali mengalaminya. Bertemu dengan banyak orang palsu, yang tampak luar bertolak belakang dengan yang sebenarnya.
Ketika masa putih abu-abu, saya selalu suka dengan orang-orang yang memiliki tampang yang enak untuk dilihat (yah walaupun menurut orang lain tampang orang itu biasa saja, tapi buat saya orang itu tampan). Hal yang wajar bukan? Walaupun saya tak banyak memilih dalam hal berteman, tapi saya amat selektif dalam hal laki-laki yang ingin mendekati saya. Saya terlalu menilai tinggi diri saya padahal saya banyak memiliki kekurangan.
Rupa yang tampan namun memiliki sikap yang buruk hanya akan membuat rupa itu tak ada nilainya, saya mulai memahami itu. Dan entah sejak kapan, saya lebih menilai orang dari kepribadiannya, dari pola pikirnya. Dan saya terkagum dengan beberapa orang yang memiliki pola pikir yang amat luar biasa namun dengan fisik yang kurang. Hei, betapa karakter yang baik dapat menutup keburukan rupa yang dipunya. :)
Saya pernah jatuh cinta dengan laki-laki yang biasa saja, tapi bagi saya dia memiliki karakter yang baik dan pola pikir yang membuat saya mengangguk menyetujui (saat itu). Dia tipikal laki-laki yang amat sayang dengan mamanya pun juga dengan adik-adiknya. Dia tak malu untuk membantu mamanya memasak di dapur dan memilih nyuekin sms dari saya hanya untuk menemani adik terkecilnya belajar. Bagaimana saya tidak jatuh cinta dengan laki-laki itu?
 Dan ada banyak alasan lainnya untuk tetap menyukainya walau sekarang laki-laki itu sudah bukan bagian dari kehidupan saya. Saya tak punya dan tak ingin mencari-cari kelemahannya untuk alasan saya membencinya.
Cinta yang baik memang seharusnya seperti itu~ :)
 
Ay.

No comments:

Post a Comment