Friday, April 14, 2017

Ubah yang Bisa Diubah, Terima yang Gak Bisa Diubah~

Saya pernah menjadi orang yang begitu egois. Saya selalu menginginkan setiap hal berjalan sesuai dengan rencana saya, sesuai dengan yang saya inginkan. Kemudian saya akan kecewa ketika kenyataannya jauh dari yang saya harapkan. Saya marah kenapa Tuhan tidak membiarkan apa-apa yang saya inginkan terjadi. Egois ya? Banget.

Dan bertahun-tahun yang lalu banyak hal yang membuat saya berubah, sampai saya lupa apa-apa yang saya inginkan, yang saya harapkan. Kejatuhan-kejatuhan yang membuat saya tak boleh lagi menjadi manusia yang egois. Sering kali manusia perlu disentil dulu baru bisa sadar. Ya gak? :p

Tapi, karna kejatuhan itu, ego saya menurun drastis, bisa dibilang sampai ke tahap minus, yang bahkan membuat saya tak lagi menginginkan hal-hal yang sebelumnya saya inginkan. Yang bahkan membuat saya jadi tidak lagi banyak berharap. Saat itu saya hanya berharap untuk tetap bisa terlihat baik-baik saja, agar tidak ada yang perlu khawatir terhadap saya. 

Saya ini orangnya cengeng banget, gak bisa disodorin hal-hal yang menyedihkan, karna saya dapat dengan mudahnya menangis. Tetapi, saya anti untuk menangisi masalah saya di depan orang (dan jika saya sampai menangis karna masalah saya, itu berarti saya sudah tidak dapat menahannya, masih bisa dihitung pakai jari sih berapa kali saya nangis di depan orang lain).

Sering kali kamar mandi yang jadi saksi kecengengan saya. Dan setelahnya saya selalu bilang ke diri saya: jangan cengeng. Harus kuat. Dan kata-kata itu (sampai saat ini pun) selalu berulang-ulang saya ucapkan sampai saya merasa lebih baik. 

Kemudian tahun-tahun berlalu, tidak mudah memang melaluinya, sering kali saya ingin menyerah. Nyatanya, Tuhan tidak membiarkan saya begitu mudahnya menyerah. Dia selalu mengingatkan saya untuk bersyukur. Bersyukur masih dapat kuliah dengan layak. Bersyukur masih memiliki keluarga. Bersyukur memiliki ke-5 indra yang lengkap. Bersyukur masih memiliki teman-teman yang membuat hari saya berwarna. Bersyukur saya masih boleh menghirup oksigen secara cuma-cuma. Hei, ternyata ada banyak hal yang bisa kita syukuri. ^^

Lulus kuliah, saya melanjutkan bekerja di tempat saya magang. Disaat banyak orang kesulitan mencari pekerjaan, saya tidak pernah sulit mendapatkan pekerjaan (plus dikasih bonus rekan-rekan kerja yang seru). Tuhan baik ya, padahal saya sering ngomel-ngomel sama Dia. :D

Dari banyak hal yang terjadi (baik dan buruk) membuat saya belajar untuk dapat menerima hal-hal yang memang tidak sesuai dengan keinginan saya. Dan itu tidak mudah, sejujurnya teramat sulit untuk saya. Tapi, lagi-lagi saya tidak boleh egois kan? Dan saya mulai berkompromi pada diri saya.

Ubah yang bisa diubah. Untuk hal-hal yang sebenarnya tidak dapat saya terima, saya belajar merubah pola pikir dan sikap saya. Dan ini lagi-lagi gak mudah. Saya perlu pake acara berantem dulu sama ego saya. Haha~~ 

Sampai saat ini pun, saya masih belajar untuk menjadi manusia yang lebih manusiawi, belajar untuk berpikir yang positif, belajar untuk menjalankan hari dengan baik, belajar untuk berkompromi sama ego saya, belajar untuk menerima yang tidak sesuai dengan keinginan saya dan mengubah apa-apa yang bisa diubah ke arah yang lebih baik. Susah ya... Tapi saya lebih memilih kesusahan seperti ini daripada tetap mempertahankan ego saya yang dulu. 

Tuhan saya udah baik banget sama saya, jadi saya pun mau terus berusaha menjadi pribadi yang pantas. Karna Tuhan saya mau menerima tidak hanya sisi baik dari diri saya, tetapi menerima buruknya saya juga. Saya pun demikian, belajar menerima baik dan buruknya setiap orang yang hadir dalam hidup saya. :')

Love,
Ay.

2 comments:

  1. Hmm... Iya sih, aku juga sering banget ngeluhin kenapa apa yang kita inginkan nggak sesuai dengan apa yang ada di kenyataan. Tapi, yaa hidup emang selalu begitu nggak sih kayaknya :'

    Jadi, ya itu... terimasajalah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Febri makasih ya kunjungannya^^

      iya hidup emang gak melulu sesuai sama yang kita mau. kalau semuanya seperti yg kita mau, kita bakalan lupa sama yg namanya bersyukur. :D

      Delete