Sunday, June 18, 2017

Menikah (?)

Tak terhitung banyaknya orang-orang yang mempertanyakan kapan saya menikah. Ada yang memang mengkhawatirkan umur saya, ada juga yang memang hanya kepo.

Dulu sekali saya punya impian untuk menikah di umur 28 tahun, usia yang menurut saya sudah matang dan mampu untuk menghadapi berbagai situasi baik mau pun buruk dengan lebih tenang. Nyatanya, beberapa bulan lagi saya akan menginjak 28 tahun dan belum menikah. :p Tapi, entah mengapa saya tidak lagi mengkhawatirkan umur saya itu, tidak lagi menginginkan menikah di umur 28.

Life happens. Banyak hal yang terjadi dan membuat saya lebih banyak berpikir, mempertimbangkan banyak hal dan menyakinkan diri saya.
Karna seumur hidup itu terlalu lama… kalimat yang pernah saya baca beberapa minggu yang lalu. Dan pasangan saya pun pernah membahas itu. Seumur hidup itu terlalu lama jika dihabiskan dengan orang yang salah.
Oleh karenanya saya tidak ingin terburu-buru pun juga pasangan saya. Kita perlu mengenal benar-benar pasangan kita, bisa tidak menerima tidak hanya sisi baiknya, tetapi juga sisi terburuknya sekali pun. Dan saya belajar itu. Latihannya (menerima semua sifat pasangan) itu gak bisa bolong-bolong, harus dilatih tiap hari lho.  Dan pasti ada aja yang susah sekali untuk diterima.
Saya pun tidak ingin dan tidak punya hak untuk merubah pasangan saya.
“Sama kamu, aku udah berubah banyak,” Sun.
“Tapi, aku gak pernah nyuruh kamu berubah lho.”
“Iya sih, tapi sifat kamu yang bikin aku berubah.”
Saya ketawa mendengar perkataannya, ditambah lagi dia bilang begini, “dari semua cewek yang pernah aku pacarin, cuma kamu yang paling pembangkang.” HAHAHAH.. asli, saya langsung ngakak waktu dia bilang begitu.
Pembangkangnya saya seperti apa? Di lain waktu akan saya ceritakan. :p
Kalau mendengar cerita-ceritanya, saya tau dia sudah banyak berubah, tentunya ke arah yang lebih baik. Dan saya amat mensyukuri itu. Kita pernah berdiskusi dan saya pernah bilang (di awal pacaran) kalau saya ingin pacaran yang baik, yang sehat, yang bisa lebih mendekatkan diri sama Tuhan dan tentunya bisa saling support bukannya menjatuhnya.
Karna seumur hidup itu terlalu lama…
Saya ini punya banyak impian, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Jauh sebelum saya bertemu dengannya, saya menuliskan apa-apa saja yang ingin saya lakukan ketika menikah nanti.
Jangka waktu pacaran itu gak sebanding dengan menikah yang seumur hidup. Dan sebenarnya impian-impian kecil saya itu bisa aja dilakukan ketika masih pacaran, tapi sebesar apa pun saya menginginkannya, tapi saya menahan diri saya. karna kalau semuanya udah dilakukan ketika pacaran, apa lagi yang tersisa ketika menikah nanti?
Saya tidak ingin seumur hidup saya dilalui dengan kejenuhan dan kewajiban yang tak ada habisnya. Karna ada banyak hal-hal kecil yang ingin saya lakukan nantinya bersama suami dan juga anak. Hal-hal yang tentunya membuat hari-hari yang menjenuhkan itu tergantikan.
Makasi Sunjaya untuk ketersediaannya tetap disamping saya, seberapa pun membosankannya saya. karna saya pun akan melakukan hal yang sama :)
Ps: makasi ya udah sabar sama sifat pembangkang saya :p
Love,
Ay.

No comments:

Post a Comment