image from pinterest
“Sayang, you okay?” Aku bertanya dan tidak ada
jawaban darimu.
“Baiklah, aku
gak ganggu kamu dulu. Call me if you want
to talk.” Aku pun memberinya pelukan, menatap wajah lelahnya sejenak
kemudian mengambil tas.
Ada perasaan
bersalah meninggalkan wanita yang telah mengisi hari-hari selama 10 tahun
terakhir ini. Tapi, aku tau saat ini
kamu perlu waktu sendiri. Aku belajar untuk tidak memaksakan dan banyak
bertanya, seperti yang dulu aku lakukan, yang selalu berakhir dengan
pertengkaran yang hebat.
10 tahun bukan
waktu yang sebentar untuk kita saling memahami. Aku yang mudah marah dan kamu
yang punya kesabaran ekstra menghadapiku. Katakanlah aku beruntung memilikimu
disisiku. Dan aku berterimakasih untuk itu.
Selama 10 tahun
ini, aku tau, ada masa-masa kamu perlu ruang untuk dirimu sendiri. Hari ini
salah satunya…
“I’m arrive at office. You know, I love you. I still
love you.“
Aku mengirimkan
pesan singkat yang entah kapan akan dibaca…
***
Belakangan ada hal-hal lama yang ingin sekali saya lakukan, salah satunya menulis fiksi mini ini. Dan untuk pertama kalinya saya menulis dari sudut pandang laki-laki. Agak aneh tapi menyenangkan. :D
Love,
Ay.
Waaah bagus nih. Berani juga nyoba nulis dari sudut pandang laki yaa. :p
ReplyDelete