Monday, September 30, 2013
Garis Finish^^
Labels:
blog,
blogger,
cerita,
curahan hati,
garis finish,
hati,
hidup,
kamu,
kisah,
kita,
life,
saya,
tweet,
twitter
Monday, September 23, 2013
Pernahkah Kau...?
Hati juga butuh istirahat – Benny Jurdi
Pernahkah kau merasakan, di hari-hari yang
terlewati kamu merasakan kejenuhan yang teramat sangat? Sampai-sampai kamu
lelah dan tidak ingin melanjutkannya lagi? Bukan, ini bukan mengenai keputusasaan
atau keinginan untuk bunuh diri. Ini mengenai hal yang sulit sekali diungkapkan
melalui perkataan. Namun, hati mu tahu.
Pernahkah kau merasakan, kadang kala hidup tak
adil kepadamu. Kamu yang selalu berjuang namun menghasilkan jauh dari upaya
yang selama ini kau lakukan? Kamu mengeluh. Kamu marah pada semua yang ada,
kamu marah kepada hatimu yang sering kali kau maki sebagai sesuatu yang lemah.
Pernahkah kau merasakan, bahwa suatu kali kamu
pernah bahagia, pernah tersenyum lebar? Tapi, tau kah kalau hatimu berusaha
untuk membuatmu melakukan itu. Ya, tersenyum lebar salah satunya.
‘Ah, kamu terlalu
berlebihan. Yang mengendalikan semua ini kan otak!’ Dalihmu, menyangkal semua yang telah
dilakukan hatimu.
Otak tanpa hati, apakah akan berfungsi
sempurna? Kamu pikirkan sendiri jawabannya. Tanyakan hatimu apabila kau tak tau
jawabannya.
Pernahkah kau memikirkan
bahwa hatimu sudah terlalu kau bebani dengan segudang pikiran-pikiran (yang
baik maupun buruk) setiap harinya? Hati mu lelah. Tau kah kamu?
Dan pada akhirnya, pernahkah kau berdamai dengan hatimu? Mulailah dari
sekarang.
Ps : tulisan kali ini terinspirasi dari kalimat
sederhana ‘Hati juga butuh istirahat’ – Benny Jurdi. Kamu bisa menemukan
kalimat-kalimat tajam pun lembut dari tweet yang BenJur share. ^^
Labels:
2013,
benny jurdi,
butuh istirahat,
flash fiction,
hatimu,
hatimu tahu,
hidup,
kamu,
lelah,
life,
love,
saya
Monday, September 16, 2013
Pasanganmu
“Suatu saat, semua orang akan menemukan
pasangannya. Begitupun denganmu. “
Sebenarnya ketika saya menuliskan ini, saya
berada di dalam kesibukkan pekerjaan kantor. Kemudian saya jenuh dan
iseng-iseng menuliskan ini. Jadi, kalau isinya agak-agak melantur mohon
dimaklumi. Menulis adalah salah satu cara saya untuk melepaskan kepenatan juga
membunuh waktu.
Hmm, Kamu punya sahabat?
Saya punya dan hanya satu orang. Dari dulu tak
pernah bertambah dan mungkin hanya satu untuk seterusnya. Saya memang punya
banyak teman dan beberapa teman baik tetapi hanya memiliki 1 sahabat. Kurang
kah? Tidak, saya bersyukur memilikinya. Karna hanya perlu 1 orang sahabat yang
benar-benar mengerti kamu luar dalam, tidak perlu lebih dari itu.
Saya mau mengumumkan kalau sahabat saya ini tahun
depan akan menikah. Sebuah kejutan yang menyenangkan bukan? Saya kaget ketika
dia memberitahukan kabar itu. Saya senang akhirnya dia menemukan tempat untuk
berlabuh.
“ Gimana
sih rasanya akan menikah? Kamu gak deg-degan? ” Aku bertanya padanya.
“ Deg-degan
lah, Ay. Banyak yang harus dipersiapkan. “ dia menjawab dengan suara lelah
namun dengan mata berbinar.
" lalu,
kapan kamu akan kursus pernikahan? “
“ Minggu
depan, selama 3 hari. Aku sudah membuat janji dengan salah satu Romo di gereja,
“ jawabnya malu-malu.
“ Wow! Ya
ampun, cepet banget udah mau kursus. “ saya sampai tak sanggup berkata-kata
lagi.
Lalu, bagaimana denganmu, Ay?
Sejujurnya sampai saat ini, saya belum
memikirkan itu. Menikah, tinggal di rumah mungil dengan suami dan anak yang
manis tentunya membahagiakan. Tetapi, saya masih belum tau kapan saya dapat
membina hubungan yang nantinya akan menjadi tempat akhir saya melabuhkan hati.
Mungkin karna saat ini saya belum menemukan seseorang yang tepat, seseorang
yang dapat membuat saya memikirkan tentang sebuah pernikahan.
Sering kali saya mendengar omongan seperti ini,
‘ jangan cari pasangan karna kamu
kesepian, tetapi cari pasangan ketika hatimu sudah siap’. Mungkin karna hati saya yang terlalu keras
dan belum siap makanya tidak ada seorang pun yang mampu membuat hati saya
luluh.
Sekeras itu kah hatimu, Ay?
Entahlah. Saya sendiri bingung.
Kalau di tanya apa saya tidak khawatir dengan
umur yang sudah di bilang dewasa ini tetapi masih suka sendiri. Saya khawatir,
jelas. Tetapi, saya punya cara tersendiri untuk melupakan kesendirian saya.
Untuk apa terus menerus meratapi hidup yang sudah berat ini? Saya selalu ingin
menjalankannya dengan cara saya, dengan hal-hal menyenangkan, dan mencoba untuk
selalu melakukan hal yang saya sukai.
Mungkin saat ini, saya masih egois dan belum
mau membagi hidup saya dengan orang lain, belum ingin menitipkan hati saya ke
satu orang. Tetapi, saya mau kok untuk membagi hati saya. Saya masih mencari
orang yang dapat saya percaya untuk menjaga hati saya ini.
Apakah kamu juga mengalami apa yang saya
rasakan? Kekhawatiran untuk menjalin hubungan serius dan akhirnya menikah? Atau
takut tidak dapat menemukan tempat berlabuh?
Tidak perlu khawatir. Karna suatu saat, semua
orang akan menemukan pasangannya. Begitupun denganmu. :)
Labels:
2013,
curahan hati,
hati,
kamu,
kisah,
menikah,
menulis,
pasangan,
sahabat,
saya,
tempat berlabuh
Wednesday, September 11, 2013
Ketika Menulis Ini..
Perasaan saya sedang kacau –
balau. Awalnya saya sendiri gak tau kenapa hati saya bisa sekacau ini. Saya menebak
hal ini terjadi karna saya mendekati masa PMS. Menjadi sensitive dan cengeng,
gejala yang sering kali terjadi ketika mendekati PMS. Menderita lho seperti
ini. Saya jadi lelah sendiri dan berujung pada suhu tubuh yang naik.
Kali ini tidak ada cerita dan tidak ada gambar
seperti postingan lainnya, karna saya sedang malas dan sedang ingin mengeluh. Boleh
kan kalau sesekali saya mengeluh?
Ketika perasaan sedang kacau, semua kisah lama
dan pemikiran-pemikiran berkumpul di kepala, membuat saya semakin kesal dan
kepikiran yang jelek-jelek. Jadi sering berfikir yang negative, dan kadang
menjadi menyebalkan untuk orang lain. Jarang tersenyum apalagi tertawa. imbasnya,
saya jadi malas bicara dan berkomunikasi dengan orang lain.
Kamu pernah merasa sekacau ini juga?
Mudah-mudahan saya bisa cepat mengumpulkan
semangat yang berantakan ini dan merapikan kembali perasaan saya. Kalau sampai
tidak bisa, mungkin perlu ada ‘jitakan kecil’ biar saya sadar kalau saya gak
boleh kayak gini terus. Harus bisa kembali ceria seperti hari-hari biasanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)