“Suatu saat, semua orang akan menemukan
pasangannya. Begitupun denganmu. “
Sebenarnya ketika saya menuliskan ini, saya
berada di dalam kesibukkan pekerjaan kantor. Kemudian saya jenuh dan
iseng-iseng menuliskan ini. Jadi, kalau isinya agak-agak melantur mohon
dimaklumi. Menulis adalah salah satu cara saya untuk melepaskan kepenatan juga
membunuh waktu.
Hmm, Kamu punya sahabat?
Saya punya dan hanya satu orang. Dari dulu tak
pernah bertambah dan mungkin hanya satu untuk seterusnya. Saya memang punya
banyak teman dan beberapa teman baik tetapi hanya memiliki 1 sahabat. Kurang
kah? Tidak, saya bersyukur memilikinya. Karna hanya perlu 1 orang sahabat yang
benar-benar mengerti kamu luar dalam, tidak perlu lebih dari itu.
Saya mau mengumumkan kalau sahabat saya ini tahun
depan akan menikah. Sebuah kejutan yang menyenangkan bukan? Saya kaget ketika
dia memberitahukan kabar itu. Saya senang akhirnya dia menemukan tempat untuk
berlabuh.
“ Gimana
sih rasanya akan menikah? Kamu gak deg-degan? ” Aku bertanya padanya.
“ Deg-degan
lah, Ay. Banyak yang harus dipersiapkan. “ dia menjawab dengan suara lelah
namun dengan mata berbinar.
" lalu,
kapan kamu akan kursus pernikahan? “
“ Minggu
depan, selama 3 hari. Aku sudah membuat janji dengan salah satu Romo di gereja,
“ jawabnya malu-malu.
“ Wow! Ya
ampun, cepet banget udah mau kursus. “ saya sampai tak sanggup berkata-kata
lagi.
Lalu, bagaimana denganmu, Ay?
Sejujurnya sampai saat ini, saya belum
memikirkan itu. Menikah, tinggal di rumah mungil dengan suami dan anak yang
manis tentunya membahagiakan. Tetapi, saya masih belum tau kapan saya dapat
membina hubungan yang nantinya akan menjadi tempat akhir saya melabuhkan hati.
Mungkin karna saat ini saya belum menemukan seseorang yang tepat, seseorang
yang dapat membuat saya memikirkan tentang sebuah pernikahan.
Sering kali saya mendengar omongan seperti ini,
‘ jangan cari pasangan karna kamu
kesepian, tetapi cari pasangan ketika hatimu sudah siap’. Mungkin karna hati saya yang terlalu keras
dan belum siap makanya tidak ada seorang pun yang mampu membuat hati saya
luluh.
Sekeras itu kah hatimu, Ay?
Entahlah. Saya sendiri bingung.
Kalau di tanya apa saya tidak khawatir dengan
umur yang sudah di bilang dewasa ini tetapi masih suka sendiri. Saya khawatir,
jelas. Tetapi, saya punya cara tersendiri untuk melupakan kesendirian saya.
Untuk apa terus menerus meratapi hidup yang sudah berat ini? Saya selalu ingin
menjalankannya dengan cara saya, dengan hal-hal menyenangkan, dan mencoba untuk
selalu melakukan hal yang saya sukai.
Mungkin saat ini, saya masih egois dan belum
mau membagi hidup saya dengan orang lain, belum ingin menitipkan hati saya ke
satu orang. Tetapi, saya mau kok untuk membagi hati saya. Saya masih mencari
orang yang dapat saya percaya untuk menjaga hati saya ini.
Apakah kamu juga mengalami apa yang saya
rasakan? Kekhawatiran untuk menjalin hubungan serius dan akhirnya menikah? Atau
takut tidak dapat menemukan tempat berlabuh?
Tidak perlu khawatir. Karna suatu saat, semua
orang akan menemukan pasangannya. Begitupun denganmu. :)
Iya bener nih... gw juga gitu.. tau2 ketemu aja di kapal.. Hehehe...
ReplyDeleteTapi jangan terlalu keras juga hatinya.. Nanti udah dikasih Tuhan malah dicuekin.. hehehe...
hahah.. gak nyangka ya, kadang jodoh sebenernya gak jauh2 dari kita sih ya.. cuma orang sering nyarinya yang jauh2 dan gak liat yang ada di deket kita *jitak pala sendiri*
Deleteaduhh iya nihh, lagi berusaha melembutkan hati :D
disamping keluarga, sesepi apapun keadaan kita, sahabatlah yg bisa jadi jalan terbaik buat menemani kesepian kita saat itu juga.
ReplyDelete"keep fighting and keep smile neng, enjoy your day" ^^
thanks faqih^^
Delete