Kamu tahu, nanti, ketika kamu sadar bahwa saya telah menghilang, kamu
tidak akan pernah dapat menemukan saya lagi. Sampai jejak-jejaknya sekalipun.
“ Ay, temani
saya ke sini. “ Ucapan yang selalu keluar dari mulutmu. Selalu dalam bentuk
pernyataan dan saya tidak boleh menolak permintaanmu.
Kamu adalah orang paling egois yang pernah saya
kenal. Dan bodohnya saya selalu luluh dengan semua permintaanmu, selalu
menuruti semua yang kamu inginkan.
Ada saat-saat menyenangkan yang kita lalui. Ada
saat-saat saya marah dengan kamu pun juga sebaliknya. Ada saat-saat kamu
menjadi sangat menyebalkan, tentunya dengan egomu yang tinggi. Namun, ada
saat-saat kamu begitu manis sampai saya menjadi salah tingkah.
Jika kamu bisa menurunkan sedikit ego dan
gengsimu, tentunya kita bisa tetap seperti ini. Tetap bertemu dan melakukan
banyak hal yang menyenangkan.
Selama kita saling mengenal, ada saat-saat
tidak menyenangkan yang kamu lakukan kepada saya. Dan ketika di suatu titik,
perbuatanmu sudah tak termaafkan. Saya tidak dapat mentolerirnya lagi.
Kamu cari saja orang lain yang mampu mengikuti
semua keinginanmu karna saya sudah tidak bisa lagi. Saya ingin melupakan kamu
dan menghapus kamu dalam kehidupan saya di hari-hari selanjutnya.
Mungkin saat ini kamu merasa saya masih ada di
sampingmu. Kamu salah, karna saya telah memutuskan untuk pergi meninggalkan
kamu. Dan ketika kamu sadar bahwa saya telah menghilang, kamu tidak akan dapat
menemukan saya lagi. Sampai jejak-jejaknya sekalipun.