Kamu patah hati. Kamu dekat dengan banyak perempuan. Kamu memilih salah
satu diantaranya. Dan saya, hanya menonton kamu dari kejauhan.
“ Ay.. Ay-ku. Apa kabar?”
Panggilan pertama setelah kamu menghilang
selama 2 tahun. Tanpa sedikit pun rasa bersalah, kamu mulai menggerecoki hidup
saya lagi, kamu kembali membuka kenangan yang ingin saya lupakan.
“ Oh, kamu masih ingat dengan saya? “ Saya membalas dengan sinis.
“ Ay, saya sudah putus. Saya nyesel banget
pernah pacaran dengan dia. Saya sayang sama dia, tapi dia ternyata hanya
memanfaatkan saya. Saya sudah tidak punya apa-apa, “ katamu putus asa.
“ Lalu apa urusannya dengan saya? Dulu itu
pilihan kamu dan kamu gak pantes menyesalinya.”
Malam itu, tanpa bisa saya cegah, kamu
menceritakan semua hal yang terjadi dalam 2 tahun ini. Berkali-kali kamu bilang
kalau diri kamu bodoh, karna hanya demi wanita itu kamu meninggalkan semuanya.
Meninggalkan teman-teman mainmu dan meninggalkan saya.
Kamu. Seseorang yang sebenarnya ingin saya
hindari. Karna sekali saja saya menanggapimu, sekali saja saya mendengarkan
keluh-kesahmu, saya akan kembali luluh
dan memaafkanmu.
Selepas malam itu, kamu selalu menghubungi saya
setiap hari. Bodohnya, saya pun mulai menanggapimu dan sedikit demi sedikit
mulai menitipkan hati saya kepada kamu.
Tawa-tawa selalu menghiasi hari-hari kita. Saya
luluh. Salah kan saya kembali mempercayakan hati saya padamu?
Dan memang salah. Setelah setengah tahun lebih
kita kembali dekat, tiba-tiba suatu hari kamu bercerita tentang hal yang
membuat hati saya sakit…
“ Ay! Saya lagi naksir wanita ini. Orangnya
baik. Cantik kan? “ kamu mengirimkan foto wanita itu kepada saya.
Dia cantik, anggun.
Mengapa kamu melakukan
ini kepada saya? Kamu anggap saya apa selama ini?
Saya berteriak dalam hati.
Tak lama setelah kamu mengirimkan foto wanita
itu, kamu kembali mengabarkan saya bahwa kamu sudah jadian dengan dia dan
betapa senangnya kamu. Saya sakit hati.
“ Ay, semalam saya menyatakan perasaan
kepadanya dan ternyata diterima! Saya seneng banget, dari sekian wanita yang
saya dekati, dia yang paling mengerti saya. Ay, makasih yah selama ini kamu
sudah menjadi teman berbagi saya. Saya gak akan melupakan kebaikan kamu. Mudah-mdah
kali ini saya tidak salah pilih pasangan. “
Ya, mudah-mudahan kamu tidak salah pilih pasangan
karna selama setengah tahun itu adalah kesempatan terakhir kamu untuk berbagi
dengan saya. Saya tidak ingin bertemu kamu lagi, saya tidak ingin mendengar
kabar dari kamu lagi. Sudah cukup.
Kamu patah hati. Kamu dekat dengan banyak perempuan. Kamu memilih salah
satu diantaranya. Dan saya, telah melupakan semuanya tentang kamu...
owwwh God....
ReplyDeletekasihan banget ya cowoknya...
:P
Kasian ceweknya kalii
Deletesakit banget, kayaknya pengalaman pribadi nii
ReplyDeleteya jelas banget ini mah pengalaman pribadi ditt....
Deleteaku pernah juga digituin the... jadi penasaran ama tampang orangnya.. sok kegantengan banget sih!
Hmm.. hmm ituu..hmm no comment dah ya..hahahhaha.. terserah mau anggepnya ini FF atau pengalamanku :))
DeleteHmmm.. Emang susah yah kalau kita terlaluu berharap.... Jatuhnya bisa kayak gini... :(
ReplyDeleteHahaha iyaa gak boleh terlalu ngarep tar jatuhnya makin sakit :))
DeleteHadeuh, kenapa ceweknya gak ngomong gini sih, "Kenapa lo gak pilih gue bego! Gue cinta sama lo, gue sayang sama lo, kenapa lo gak ngerti juga sih!!" ala ftv gitu deh pokoknya.. :D
ReplyDeletengakak!! hahahah.. sayangnya si cewek bukan tipe yang kayak gitu, dia lebih tertutup dan gak bisa terang2an ngungkapin apa yang dirasa :')
Delete