Kamu membantuku merapatkan jaket yang aku kenakan. "Masih dingin?" Tanyamu dengan raut cemas. "Sedikit." Kemudian kamu melepaskan sarung tangan dan memakaikannya kepadaku. Kamu pun melepas syal dan melingkarkannya untuk menutupi leherku. "Yuk, sebelum salju benar-benar turun." Kamu menggenggam tanganku dan memasukkannya ke dalam saku jaket.
Kita pernah
berbagi cerita di hari-hari yang lalu. Aku dengan secangkir teh bunga krisan,
kamu dengan segelas kopi susu. Kita akan duduk di teras depan sambil memandang
langit sore yang berwarna jingga.
“Kamu jadi
pindah ke Bali?” Tanyaku dan tanpa sadar aku meremas gagang cangkir yang aku
pegang.
Kamu mengangguk
tanpa memandang kearahku, kemudian kamu mengambil gelas yang ada di meja dan
meneguk isinya.
Aku pun ikut
menyeruput teh bunga krisan, rasanya hambar, tidak seperti biasanya.
“Ini pertemuan
terakhir kita,” katamu, lagi-lagi tanpa berani menatapku.
“Aku tau.”
“Jaga diri kamu.”
“Aku akan
baik-baik saja,” ucapku setalah ada jeda panjang.
Dengan cepat
kamu meneguk kopi susu itu dan menghabiskan isinya.
“Aku pamit,”
ucapmu. Kali ini kamu memandangku dengan tatapan dalam yang sulit terbaca.
Tidak ada
pelukan. Tidak ada ucapan selamat tinggal. Kamu berlalu begitu saja dan aku
hanya mampu memandang punggung kokohmu pergi menjauh.
Aku pun
menghabiskan teh bunga krisan yang sudah mendingin. Sebelum beranjak dari
teras, aku memandang bagian dalam cangkir itu. Warnanya sudah menguning, tanda
bahwa cangkir ini sering kali dipakai dan diisi oleh teh.
Cangkir yang
dalamnya menguning, telah banyak menyimpan kisah.
Aku pun beranjak
dari teras dan memeluk cangkir itu.
Saya tersadar
bahwa dari tahun lalu, isi di blog ini kebanyakan curhatan saya. Hahaha..
Padahal ketika membuat blog ini, saya ingin banyak mengisinya dengan cerita
fiksi / cerita 100 kata / flash fiction.
Nyatanya, malah banyak berisikan keluh kesah saya.
Jadi,
kisah-kisah di luar curhatan itu bukan kejadian nyata, Ay?
Ya dan tidak.
Ada secuil bagiannya yang memang benar saya alami, kemudian berkembang begitu
saja. Dan ada juga yang benar-benar fiksi. Tetapi saya menuliskannya dengan feels yang nyata.
Jadi, saya ingin
mengembalikan seperti semula. Saya tetap akan curhat di sini juga sih, tapi gak
sebanyak sebelumnya. Hehe.
Oh ya saya
sedang menantang diri saya untuk menuliskan cerita dari 1 kata. Entah
bagaimana, tiba-tiba terpikirkan, “gimana ya kalau kembangin cerita dari 1
kata?”. Dan saya membuat list kata yang terpikirkan oleh saya. Setiap 1 kata
akan dibuat 1 cerita. So far, sudah
52 kata yang ada di dalam list dan beberapa sudah saya buat dalam bentuk flash
fiction.
Rencananya akan saya
publish setiap hari Jumat jam 8 malam (mulai dari malam ini). Gak ada alasan
khusus sih kenapa saya posting setiap Jumat, hanya ingin saja. :p
Saya lagi baper
berat nih. Alesan bapernya sih lucu, gara-gara satu lagu yang awalnya saya gak
tau artinya tetapi saya putar berpuluh-puluh kali. Iya, puluhan kali. Bahkan saya
share di salah satu social media saya.
Jadi, setiap
hari saya menyempatkan membuka youtube dan menonton beberapa menit tingkat lucu
si kembar 3 Daehan, Minguk, Manse. Saya ngefans banget sama mereka dan saya
belum bosen mengulang tontonan yang sama berkali-kali setiap harinya. Saya menganggap
ketiga anak itu hiburan untuk saya setelah seharian yang melelahkan.
Dan seminggu
yang lalu, dibagian home youtube saya
muncul cuplikan dari acara I Can See Your Voice, salah satu program variety show Korea. Acaranya sih ada
para juri dan guest star dengan
beberapa orang peserta. Nah para peserta ini harus bisa meyakinkan untuk
dipilih. Dari sekian peserta itu ada yang suaranya bener-bener bagus, ada juga
yang kacau sampai bikin ketawa-ketawa. Ada beberapa sesi tetapi peserta gak
boleh nyanyi, pokoknya si guest star
harus bisa kira-kira dan mengeliminasi peserta yang menurutnya memiliki suara
yang jelek. Peserta yang tereliminasi itu dikasih kesempatan buat nyanyi, biar
ketauan suaranya beneran jelek apa ternyata bagus.
Intinya setiap
sesi ada 2 orang yang terleminasi dan nanti yang tinggal 1 orang itu tentunya
menang dong ya. kalau 1 orang yang dipilih itu suaranya bagus, dia akan
dibuatkan album dan duet dengan guest
star, tapi kalau ternyata suaranya jelek, dia akan dihadiahi sejumlah uang
karna berhasil mengelabuhi para juri dan guest
star. Konsep yang menarik.
Balik lagi ke video yang muncul di home saya, karna penasaran, saya buka
lah. Durasinya kurang dari 4 menit tapi membuat saya terbius. Seorang peserta
yang tereliminasi menyanyikan satu lagu yang saya belum pernah dengar
sebelumnya. Peserta ini adalah mahasiswa kedokteran di salah satu kampus di
Korea, para juri awalnya meremehkan dia, bilang kalau dia gak punya skill, suaranya pasti jelek. Tetapi mereka
semua langsung kaget dan nyesel ketika mendengar suara peserta ini.
Entah saya yang
lebay atau gimana, tapi menurut saya dia menyanyikannya dengan sepenuh hati,
bikin saya dan para penonton di studio gak bisa berkata-kata. Saya amat suka
dengan suaranya. Dan saya gak puas hanya mendengarnya sekali, saya sampai putar
berkali-kali dan besoknya pun demikian. Sudah tak terhitung banyaknya
pengulangan selama seminggu ini. Tetapi hari ini yang paling banyak saya putar,
dari pagi sampai siang saya putar lagu ini.
Saya pun
akhirnya mencari tau penyanyi asli dan liriknya. Park Hyo Shin adalah penyanyi
dari lagu yang berjudul Think I Can’t Do For You. Dan lagunya mengenai
perpisahan. Ah, pantas saja dari nadanya udah sedih banget.
Hal yang bisa kita lakukan
bersama adalah berpisah..
Mungkin karna
saya terlalu baper, satu kalimat di atas membuat saya galau. Tentang suatu
kerelaan untuk melepaskan. Saya jadi ingat hari-hari yang lalu, banyak hal yang
saya lepaskan dan harus rela saya tinggalkan. Tidak, saya tidak ingin menyesali
apa-apa yang telah saya rela lepaskan. Saya hanya sekedar mengingat saja.
Ah, padahal saya
tidak dalam keadaan yang patah hati lho, bahkan sebaliknya. Apa jadinya ya
kalau saya mendengarkan lagu ini dalam keadaan hati yang kacau, mungkin akan
mewek kali. Hahaha.. iya, saya emang cengeng.
Hm, saya juga
gak tau apa inti dari tulisan ini. :p Cuma pengen cerita aja kalau saya lagi
baper sama satu lagu itu.
Tapi, hidup saya
sedang baik-baik saja kok, saya sedang menikmati kebaikan Tuhan dalam hidup
saya. Terlebih ada matahari yang belakangan ini mengisi hari-hari saya. :D
Rasanya baru kemarin saya mentertawakan status teman di path ketika dia say goodbye di bulan Januari, sekarang malah sudah masuk September. Membuat saya kembali mengingat-ingat apa yang telah saya lakukan selama 8 bulan ini. Lo udah berbahagia sebanyak-banyaknya belom? Hampir. Saya sih maunya bahagia terus ya, tapi lagi-lagi hidup gak mungkin berjalan begitu mulus, akan ada kerikil-kerikil yang membuat kakimu tergores. Tidak apa-apa, anggaplah itu sebagai pengingat untuk kita selalu bersyukur dalam kondisi apa pun.
Sekitar 3 bulan yang lalu, saya sempat galau dan panik. Malu kalau saya harus ceritakan di sini. Tapi, lagi-lagi rencana Tuhan memang ajaib ya, Dia hilangkan segala galau dan kepanikan saya tepat pada waktuNya. Dan saya bersyukur, semoga kali ini memang benar jawaban dari Tuhan. :)
September adalah bulan kedua yang saya suka setelah Desember. Kalau di luar, September itu bulan yang menggantikan Summer ke Autumn. Iya, saya suka musim gugur, melihat daun-daun yang berubah merah kecoklatan. Bahkan saya punya keinginan untuk pergi ke suatu negara di bulan September, menikmati dedaunan yang gugur sambil merapatkan jaket dan menyeruput peppermint tea yang masih mengebul. Mudah-mudah keinginan saya ini tercapai, entah taun depan atau beberapa tahun lagi.^^
Dan di akhir September nanti, usia saya pun bertambah. Sempat sih mikir, 'ya ampun, tua banget deh gueee!', Tapi, mau bagaimana pun, mau saya merengek-rengek pun, tidak akan membuat hari berjalan lebih lambat. Ya, kan? :p
Oya, di bulan lalu saya sempat ikutan lomba menulis cerpen lagi, saya gak berharap menang sih tapi seandainya menang berarti saya mendapatkan kado yang manis. Karna pengumumannya jatuh mendekati akhir bulan September. Semoga aja ya, semoga. :D
Hm, saya juga tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan, asli deh taun ini saya benar-benar sibuk. Saya pun sedang ada project bersama adik dan mami saya dan kami sedang sibuk mempersiapkan berbagai hal untuk di bazaar yang akan diadakan tanggal 10 September nanti. Tinggal 9 hari lagi! Rasanya takut persiapannya kurang maksimal deh. Mudah-mudahan acaranya berjalan lancar dan orang-orang yang mampir di booth kami menyukai produk kami. :)
Terakhir, di bulan ini saya mau belajar lebih bersyukur dan tentunya lebih berbahagia biar bisa menularkan kebahagiaan ke orang-orang yang saya sayang. :')