Wednesday, December 21, 2016

Sebaiknya Pergi


 

*berusaha tidak banyak menghela napas*
 
Di Bulan Desember ini saya lumayan ketar-ketir sama kerjaan. Hawa-hawanya sih udah liburan banget, tapi pekerjaan banyak menyita pikiran saya. Kadang bisa galau sendiri, sampai saya gak bisa deskripsikan gimana rasanya.
 
Selama sekitar 3.5 tahun saya kerja di kantor yang sekarang, divisi saya isinya hanya saya seorang. Saya juga heran sih kenapa saya bisa tahan selama ini. Hehehe~
 
Sampai sekitar 4 bulan yang lalu saya diberikan 1 staff untuk membantu saya, karna memang ada project baru yang gak mungkin saya kerjakan sendiri. Saya cukup cocok dengan staff ini, kerjanya gesit dan cepat belajar, saya sangat terbantu dengan kehadirannya. Tapi, di satu sisi ada kekhawatiran tentang: bakalan betah gak ya dia?
 
Karna untuk pekerjaan yang satu itu, saya akui, pekerjaan yang monoton dan menjenuhkan dan benar-benar butuh orang yang memang gak mudah bosan. Sayangnya saya meragukan apa dia mampu bertahan.
 
Dan kekhawatiran itu terjawab ketika dia selesai masa percobaan selama 3 bulan, bagian HR meminta dia untuk lanjut dan menjadi karyawan tetap, tetapi dia gak bisa jawab, galau mau lanjut apa gak.
 
Awalnya saya pun berusaha untuk meyakinkan dia, menjelaskan ke depannya akan seperti apa sih, fasilitas apa yang didapat ketika menjadi karyawan tetap. Saya berusaha untuk menahannya agar tidak keluar.
 
Saya cukup lega ketika minggu lalu dia bilang kalau dia mau coba lanjut. Dia bilang lanjut, tapi saya lihat wajahnya gak benar-benar yakin. Dan kemarin, dia bilang lagi ke saya kalau dia mutusin untuk keluar per 30 Desember ini. Walau saya cocok dengannya, saya sudah tidak ada keinginan untuk menahannya, karna saya tau, hatinya udah gak di sini lagi.
 
Bukan salahnya untuk memutuskan keluar, memang pekerjaannya yang tidak cocok dengannya.
 
Ah, saya harus mulai kembali menyeleksi calon-calon staff yang baru dan mengulang mengajari kembali. Mudah-mudahan yang selanjutnya dapat bertahan dan tidak mudah bosan.
 
Ps: Karena memang sebaiknya pergi ketika hati sudah tidak berada di sini…
 
Love,
Ay. 

No comments:

Post a Comment