Foto dari sini
Beberapa waktu
yang lalu, aku melewati gang rumahmu ketika aku ingin pergi ke suatu tempat. Sekilas
aku melihat rumahmu, dengan pagar berwarna hitam yang menjulang tinggi, yang
dibuat agar tidak ada satu orang pun dapat mengintip ke dalam rumah.
Sudah berapa
lama ya kita tak bertemu dan bertegur sapa? 2 tahun? 3 tahun? Mungkin lebih. Aku
tak pernah tau seperti apa kamu yang sekarang. Apakah sudah mendapatkan
pekerjaan yang baik. Apakah sudah menemukan orang yang dapat mengisi
hari-harimu. Apakah sudah merencanakan masa depan dengan pantas. Atau kamu
masih seperti dulu yang aku kenal? Entah. Aku tidak tau.
Di hari-hari
yang lalu, kita pernah menghabiskan banyak waktu bersama. Selalu menyempatkan
untuk bertemu setiap akhir pekan. Tau apa yang aku suka darimu? Kamu selalu
menepati janji dan tidak pernah terlambat untuk menjemputku. Dan aku
berterimakasih untuk itu. Oh, dan aku suka parfum yang kamu pakai. Selalu membuatku
nyaman ketika wangi itu terhirup dan masuk ke dalam hidung bersama dengan
oksigen lainnya.
Ada kalanya,
ketika kamu sedang kacau, kamu akan banyak merokok. Seakan lupa bahwa aku amat
tidak suka dengan bau rokok – dan biasanya kamu tidak merokok di depanku. Tetapi,
aku memakluminya. Aku bisa mentolerir itu. Kenapa? Karna aku tidak ingin
bertengkar hanya karna asap rokok yang membuatku terbatuk. Aku hanya terlalu
menyayangimu.
Aku tak dapat
menghitung berapa banyak pertemuan kita, sudah terlalu banyak. Aku pun tak
dapat menghitung seberapa banyak kita tertawa dengan lelucon-lelucon garing
yang sebenarnya tidak lucu. Dan aku juga tak dapat menghitung berapa banyak
wanita yang chat kamu sampai kamu
perlu bantuanku untuk membalas semua chat
itu.
Dan kita pernah
bilang, that’s what friend are for. Saling
membantu, bahkan sampai keurusan laki-laki maupun wanita yang mendekati kita.
Sampai suatu
kejadian yang membuat kita saling menghilang dari kehidupan masing-masing. Dan kita
lupa dengan hari-hari yang lalu. Ego kita mengalahkan rasa sayang. Kita tak
mampu untuk hanya sekedar bertegur sapa.
Seandainya waktu
bisa diulang...
Apakah kita bisa kembali seperti dulu?
Love,
Ay.
No comments:
Post a Comment